GHOST-SONG

Jumat, 13 November 2009

SISTEM TULANG

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum W.Wb

Dengan nama Allah yang Maha pengasih dan Maha penyayang, yang telah mengutus Nabi Muhammad S.A.W sebagai pembawa risalah – risalah dakwah untuk disampaikan kepada umatnya. Sebagai suatu jalan yang harus ditempuh oleh umatnya agar selamat di dunia dan akhirat.

Dan alhamdullilah puji syukur kami ucapkankan karena kami telah dapat menyelesaikan makalah “Sistem Rangka”. Kami menyadari bahwa makalah ini belum cukup sempurna sepenuhnya baik dari penulisan , maupun bahasanya. Maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca, demi tercapainya kebaikan makalah ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb





Penulis








DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
Rangka 2
Fungsi Rangka 2
Macam-macam Rangka 2
Rangka Aksial 2
Rangka Apendikuler 4
Jenis Tulang 6
Bentuk Tulang 7
Persendian 8
Daftar Pustaka 11




BAB I
PENDAHULUAN

Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Pada manusia, kemampuan bergerak disebabkan oleh adanya suatu kerja sama antara system rangka dan system otot. Rangka tidak dapat bergerak sendiri apabila tidak digerakkan oleh otot. Otot menempel dan menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang lain atau menghubungkan tulang dengan kulit. Otot mempunyai kemampuan untuk berkontraksi sehingga dapat menggerakkan tulang atau kulit dengan mekanisme tertentu. Dalam system gerak, rangka digolongkan sebagai alat gerak pasif, sedangkan otot ianggap sebagai alat gerak aktif.

Rangka merupakan sekumpulan tulang-tulang yang menyusun tubuh manusia dan hewan. Rangka pada manusia merupakan endoskeleton (rangka dalam) yang tersusun atas beberapa jenis tulang. Diantara tulang-tulang tersebut membentuk suatu artikulasi (persendian).
Pada tubuh manusia, tulang-tulang yang menyusun rangka tubuh dikelompokkan menjadi tulang-tulang tengkorak, tulang-tulang badan dan tulang-tulang anggota badan. Berdasarkan pada bentuknya, tulang dibedakan menjadi tulang pipa, tulang pipih, dan tulang pendek. Berdasarkan pada zat penyusun dan strukturnya, tulang dibedakan menjadi tulang rawan dan tulang keras. Didalam perkembangannya, bentuk tulang dan rangka tubuh yang disusunnya dapat mengalami kelainan. Kelainan pada system rangka dapat dikarenakan gangguan yang dibawa sejak lahir, infeksi penyakit, factor makanan, dan posisi tubuh yang salah.














BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM RANGKA


Rangka
Rangka merupakan sekumpulan tulang-tulang yang menyusun tubuh manusia dan hewan.




1. Fungsi rangka :

A. Memberi bentuk tubuh
B. Menyokong berdiri tegaknya tubuh
C. Tempat melekatnya otot atau daging
D. Melindungi alat-alat tubuh yang lunak
E. Melakukan fungsi gerak
F. Tempat pembentukan sel-sel darah
G. Tempat penyimpanan mineral dan lemak

2. Macam-macam rangka
Pada umumnya, rangka tubuh manusia dibedakan atas dua kelompok utama, yaitu rangka aksial dan rangka apendikular.

Rangka Aksial
Rangka aksial merupakan rangka tubuh yang berperan untuk menjaga organ-organ utama tubuh, misalnya otak, sum-sum punggung, jantung, dan paru-paru. Rangka aksial meliputi tengkorak, tulang punggung, tulang iga, dan tulang dada.

1. Tengkorak
Tengkorak atau tulang kepala merupakan sekumpulan tulang-tulang pipih yang tersusun secara rapat sehingga tidak dapat digerakkan, kecuali hanya tulang rahang bawah. Tengkorak berfungsi melindungi otak, mata dan telinga dalam. Tulang-tulang pembentuk tengkorak dapat dibedakan atas dua kelompok, yaitu tulang tempurung kepala dan tulang pembentuk wajah.




a. Tulang tempurung kepala
Tulang tempurung kepala atau kranium merupakan bagian atas dari tengkorak yang berperan untuk melindungi otak. Adapun yang termasuk tulang tempurung kepala antara lain adalah tulang dahi (frontal), tulang ubun-ubun (parietal), tulang pelipis (temporal), tulang baji (sfenoid), tulang tapis (etmoid), dan tulang kepala belakang (oksipital).

b. Tulang pembentuk wajah
Tulang pembentuk wajah terdapat pada bagian depan dari tengkorak. Sesuai dengan namanya, susunan tulang-tulang tersebut dapat memberi bentuk wajah seseorang. Selain itu, tulang-tulang pembentuk wajah berperan juga untuk membentuk rongga mata (melindungi mata), rongga hidung, dan langit-langit. Tulang pembentuk wajah meliputi tulang pipi (zigomatik), tulang hidung (nasal), tulang rahang atas (maksila), tulang rahang bawah (mandibula), tulang air mata (lakrimal), dan tulang langit-langit (palatum)

2. Tulang punggung
Tulang punggung memeliki struktur yang kuat sehingga dapat menopang berdiri tegaknya tubuh dan menyangga tengkorak. Selain itu, tulang punggung juga berperan sebagai tempat melekatnya tulang rusuk. Tulang punggung dengan kelenturan yang dimilikinya, memungkinkan seseorang untuk dapat membungkuk atau meliukkan tubuhnya.




Tulang punggung terdiri atas 26 ruas. Ruas-ruas tulang tersebut meliputi 7 ruas tulang leher (servikalis), 12 ruas tulang punggung (torakalis), 5 ruas tulang pinggang (lumbalis), 1 ruas tulang kemaluan (sakrum), dan 1 ruas tulang ekor (koksik).

3. Tulang dada
Tulang dada dibangun oleh ruas tulang punggung (torakalis), tulang-tulang rusuk, dan tulang dada. Ketiga komponen tulang tersebut membentuk struktur berbentuk bangunan kurungan atau sangkar. Didalam bangunan tersebut terletak dengan aman organ jantung dan paru-paru. Sebanyak 12 pasang tulang rusuk melekat pada ruas tulang belakang, kemudian membentang ke kiri dan kanan. Tulang rusuk dibedakan atas tulang rusk sejati (kosta vera), tulang rusuk palsu (kosta spuria), dan tulang rusuk melayang (kosta fluktuantes). Sebanyak 7 pasang tulang rusuk sejati masing-masing ujung depannya melekat pada tulang dada. Sebaliknya, 5 pasang ujung depan tulang rusuk palsu tidak melekat pada tulang dada, melainkan menempel pada tulang rusuk sejati diatasnya. Sementara itu, 2 pasang ujung depan tulang rusuk melayang tidak melekat pada tulang dada dan tulang rusuk lainnya.



Rangka Apendikular

Rangka apendikular merupakan rangka tubuh yang berhubungan dengan pergerakan. Rangka apendikular meliputi gelang bahu beserta anggota gerak atas dan gelang panggul anggota gerak bawah.

1. Gelang bahu dan anggota gerak atas
Gelang bahu atau pektoralis terdapat pada bagian kiri dan kanan tubuh. Setiap gelang bahu terdiri atas tulang selangka (klavikula) dan tulang belikat (skapula). Tulang selangka membentang kedepan menghubungkan ujung tulang belikat dengan bagian hulu tulang dada. Pada tulang belikat terdapat cekungan tempat melekatnya tulang anggota gerak atas.





Tulang anggota gerak atas terdiri atas tulang lengan atas (humerus), tulang hasta (uluna), dan tulang pengumpil (radius). Tulang hasta dan tulang pengumpil disebut juga tulang lengan bawah. Selanjutnya, bagian ujung bawah dari kedua tulang lengan bawah berhubungan dengan delapan tulang pergelangan tangan (karpal), lima tulang telapak tangan (metakarpal), dan empat belas tulang jari-jari tangan (falang).

2. Gelang panggul dan anggota gerak bawah
Gelang panggul atau pelvis, seperti halnya gelang bahu terdapat pada bagian kiri dan kanan tubuh. Setiap gelang panggul dibangun oleh tiga tulang yang terpisah. Ketiga tulang tersebut adalah tulang usus (ilium), tulang duduk (isium), dan tulang kemaluan (pubis). Tulang-tulang gelang panggul berperan dalam menahan berat tubuh, melindungi organ-organ didalam rongga gelang panggul, dan tempat melekatnya kaki (tulang paha).



Gelang panggul perempuan berbeda dengan gelang panggul laki-laki. Pada perempuan, tulang-tulang iliumnya melebar dan rongga panggul sedikit dangkal sehingga ruang yang dibentuk lebih lebar dibanding struktur gelang panggul laki-laki. Struktur gelang panggul demikian merupakan suatu bentuk penyesuaian untuk memudahkan bayi lahir dalam proses persalinan.

Pada gelang panggul terdapat lekukan yang disebut asetabulum, yaitu tempat melekatnya tulang paha atau tulang anggota gerak bawah. Tulang anggota gerak bawah terdiri atas tulang paha (femur), tulang kering (tibia), dan tulang betis (fibula). Tulang paha berhubungan dengan tulang kering pada daerah lutut. Didaerah tersebut terdapat tulang tempurung lutut (patela). Selanjutnya, tulang kering dan tulang betis berhubungan dengan tujuh tulang pergelangan kaki (tarsal), lima tulang telapak kaki (metatarsal), dan empat belas tulang jari-jari kaki (falang).

3. Tulang
Tulang merupakan komponen pembentuk rangka tubuh.

a. .Jenis tulang
Ada dua macam tulang berdasarkan jaringan penyusunnya dan sifat-sifat fisiknya, yaitu tulang rawan (kartilago) dan tulang sejati (tulang keras).

1. Tulang Rawan
Tulang rawan atau kartilago tidaklah sekuat struktur tulang, tetapi mereka dikenal bersifat lentur. Tulang rawan menjadi lentur karna matriksnya mengandung serabut-serabut kolagen dan elastik. Kartilago disusun oleh sel-sel tulang rawan atau kondrosit. Setiap kondrosit dibentuk oleh kondroblas, yaitu semacam sel induk dari kondrosit. Kondrosit terdapat didalam rongga-rongga matriks yang biasa disebut lakuna.

Ada 3 type kartilago:
→ Kartilago hialin, merupakan tipe kartilago yang bersifat keras dan sedikit fleksibel. Kartilago hialin ditemukan pada ujung tulang panjang, puncak hidung, ujung tulang-tulang rusuk, laring, dan trakea.

→ Kartilago fibrosa, merupakan tipe kartilago yang bersifat lebih kuat dibandingkan kartilago hialin. Kartilago fibrosa dikenal tahan terhadap tekanan dan ketegangan, ditemukan diantara tulang-tulang vertebrata dan daerah lutut.

→ Kartilago elastik, merupakan tipe kartilago yang lebih fleksibel dibandingkan dengan kartilago hialin. Kartilago elastik antara lain ditemukan pada daun telinga.

2. Tulang Sejati
Tulang sejati dapat menjadi kuat karna adanya garam-garam mineral dan serabut-serabut protein didalam matriks tulang. Berfungsi menyusun berbagai sistem rangka. Berdasarkan strukturnya, tulang sejati (tulang keras selanjutnya akan disebut tulang saja) dapat dibedakan atas tulang kompak dan tulang spons.

→Tulang Kompak
Tulang kompak merupakan tipe tulang dengan matriks yang tersusun rapat dan padat, misalnya pada tulang panjang.

→Tulang Spons
Tulang spons merupakan tipe tulang dengan matriks yang tersusun longgar atau berongga-rongga seperti struktur sarang lebah. Susunan matriks demikian disebut trabekula.

b. Bentuk Tulang
Berdasarkan bentuknya, tulang dapat dibedakan atas tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, tulang sesamoid, dan tulang tidak beraturan.

1. Tulang pipa
Tulang pipa atau tulang panjang merupakan tulang yang berbentuk seperti pipa dengan kedua ujung membulat berbentuk bonggol. Tulang pipa terbagi menjadi tiga bagian yaitu bagian tengah disebut diafisis, kedua ujung disebut epifisis, dan antara epifisis dan diafisis disebut cakra epifisis.

2.Tulang pipih
Tulang pipih merupakan tulang yang berbentuk seperti lempengan. Tulang pipih berperan untuk melindungi organ-organ dibawahnya dan tempat melekatnya otot. Contoh tulang pipih antara lain tulang tengkorak, tulang rusuk, tulang dada, tulang belikat.



3.Tulang Pendek
Tulang pendek merupakan tulang yang strukturnya berukuran pendek dan berbentuk bulat atau kubus. Tulang pendek berperan dalam meredam pengaruh goncangan yang keras dan terdapat pada persendian yang kompleks. Contoh tulang pendek adalah tulang telapak tangan dan telapak kaki.


4.Tulang Sesamoid
Tulang sesamoid merupakan tulang kecil berbentuk biji. Tulang sesamoid terdapat didalam tendon yang menghubungkan tulang-tulang ke otot. Contoh tulang sesamoid adalah tulang palela.



5.Tulang tidak beraturan
Tulang tidak beraturan merupakan tulang-tulang dengan bentuk tidak menentu. Contoh tulang ini adalah tulang vertebrata, tulang rahang, tulang wajah, dan tulang panggul.


C.Persendian
Hubungan antara dua tulang atau lebih disebut persendian atau artikulasa. Persendian ada yang bersifat erat sehingga tidak dapat menimbulkan gerak dan ada juga yang bersifat longgar dan masih memungkinkan terjadinya gerak. Pada umumnya, beberapa bentuk persendian pada rangka tubuh dapat dibedakan atas tiga kelompok, yaitu sinartosis, amfiartrosis, dan diartrosis.

1. Sinartosis
Sinartosis merupakan bentuk persendian yang tidak memungkinkan terjadinya gerak. Persendian sinartosis dapat dibedakan atas sinartosis sinfibrosis dan sinartosis sinkon drosis.

Sinartosis sinfibrosis merupakan bentuk persendian dengan jaringan ikat serabut (fibrosa) sebagai penghubung antar tulang. Contohnya, hubungan antar tulang pada tengkorak. Sinartosis sinkondrosis merupakan bentuk persendian dengan jaringan kartilago sebagai penghubung antar tulang. Contohnya, hubungan antara tulang rusuk dan tulang dada.

2.Amfiartosis
Amfiartosis merupakan bentuk persendian yang masih memungkinkan terjadinya gerak. Contohnya, hubungan antara tulang rusuk dan ruas-ruas tulang belakang. Pada amfiartosis, tulang-tulang dihubungkan oleh jaringan kartilago.

3. Diartosis
Diartosis merupakan bentuk persendian yang memungkinkan terjadinya gerak secara bebas. Persendian diartosis dapat dibedakan atas sendi engsel, sendi putar, sendi pelana, sendi peluru, dan sendi luncur.

a. Sendi engsel
Sendi engsel merupakan persendian yang hanya memungkinkan gerakan ke satu arah, seperti engsel pintu. Misalkan persendian pada siku, lutut, dan ruas-ruas jari.







b. Sendi putar
Sendi putar merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan berputar (rotasi). Misalnya, persendian pada tulang tengkorak dan tulang lengan atas dengan tulang bawah.



c. Sendi pelana
Sendi pelana merupakan persendian yang memungkinkan gerakan kearah samping kanan dan kiri serta gerakan kearah atas dan bawah. Misalnya, persendian pada ibu jari.



d. Sendi peluru
Sendi peluru merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan ke segala arah. Misalnya, persendian pada tulang lengan atas dengan tulang belikat; dan tulang paha dengan tulang panggul.



e. Sendi luncur
Sendi luncur merupakan persendian yang memungkinkan terjadinya gerakan rotasi pada satu bidang datar saja. Misalnya, persendian pada pergelangan kaki dan persendian antara dasar tengkorak dengan ruas pertama tulang punggung.













DAFTAR PUSTAKA


Sudjadi, Bagod.Laila,Siti.Biologi SMA 2. Jakarta :PT Yudhistira
M, Akhyar, Salman. Biologi SMA 2 Jilid II A. Bandung : Grafindo Media Pratama

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum W.Wb

Dengan nama Allah yang Maha pengasih dan Maha penyayang, yang telah mengutus Nabi Muhammad S.A.W sebagai pembawa risalah – risalah dakwah untuk disampaikan kepada umatnya. Sebagai suatu jalan yang harus ditempuh oleh umatnya agar selamat di dunia dan akhirat.

Dan alhamdullilah puji syukur kami ucapkankan karena kami telah dapat menyelesaikan makalah “Pendidikan Islam Pada Masa Bani Umayyah”. Kami menyadari bahwa makalah ini belum cukup sempurna sepenuhnya baik dari penulisan , maupun bahasanya. Maka kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca, demi tercapainya kebaikan makalah ini

Wassalamualaikum Wr.Wb





Penulis





DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I
Pendahuluan 1
BAB II
Latar Belakang Sosial Politik Pada Masa Bani Umayyah 2
Perkembangan Lembaga Pendidikan Islam Masa Umayyah 4
Madrasah Pada Masa Bani Umayyah 6
Tokoh Pendidikan Pada Masa Bani Umayyah
BAB III
Kesimpulan 10
Daftar Pustaka 12















BAB I
PENDAHULUAN

Dengan berakhirnya kekuasaan khalifah Ali ibnu Abi Thalib, maka lahirlah kekuasan bani Umayyah. Pada periode Ali dan Khalifah sebelumnya, pola kepemimpinan masih mengikuti keteladanan Nabi. Para khalifah dipilih melalui proses musyawarah. Ketika mereka menghadapi kesulitan-kesulitan, maka mereka mengambil kebijakan langsung melalui musyawarah dengan para pembesar yang lainnya,
Hal ini berbeda dengan masa khulafaur rasyidin atau masa dinasti-dinasti yang berkembang sesudahnya, yang dimulai pada masa dinasti bani Umayyah. Adapun bentuk pemerintahannya adalah berbentuk kerajaan, kekuasaan bersifat feudal (penguasaan tanah/daerah/wilayah, atau turun menurun). Untuk mempertahankan kekuasaan, khilafah berani bersikap otoriter, adanya unsure kekerasan, diplomasi yang diiringi dengan tipu daya, serta hilangnya musyawarah dalam pemilihan khilafah.
Umayyah berkuasa kurang lebih selama 91 tahun. Reformasi cukup banyak terjadi, terkait pada bidang pengembangan dan kemajuan pendidikan Islam. Perkembangan ilmu tidak hanya dalam bidang agama semata melainkan juga dalam aspek teknologinya. Sementara sistem pendidikan masih sama ketika Rasul dan khulafaur rasyidin, yaitu kuttab yang pelaksanaannya berpusat di masjid.







BAB II
PEMBAHASAN

A. LATAR BELAKANG SOSIAL POLITIK PADA MASA BANI UMAYYAH
Setelah pada tanggal 20 Ramadhan 40 H Ali ditikam oleh Ibnu Muljam, salah satu pengikut Khawarij, kedudukan Ali sebagai khalifah kemudian dijabat oleh anaknya (Hasan bin Ali) selama beberapa bulan. Namun, karena Hasan ternyata sangat lemah, sementara pengaruh Muawiyah semakin kuat, maka Hasan membuat perjannjian damai. Perjanjian itu dapat mempersatukan umat Islam kembali dalam suatu kepemimpinan politik, di bawah Muawiyah bin Abi Sufiyan. Di sisi lain perjanjian itu menyebabkan Mu’awiyah menjadi penguasa absolut dalam Islam. Tahun 41 H, tahun persatuan itu, dikenal dalam sejarah sebagai tahun Jama’ah (‘am al jama’ah). Dengan demikian telah berakhirlah masa Khulafa’ur Rasyidin dan dimulailah kekuasaan Bani Umayah dalam sejarah politik Islam.
Muawiyyah adalah pendiri dinasti Umayyah, ia merupakan putra dari Abu Sufyan ibn Umayyah ibn Abdu Syam ibn Abd Manaf. Ibunya adalah Hidun binti Utbah ibn Rabiah ibn Abd Syan ibn Abd Manaf. Sebagai keturunan Abd Manaf, Muawiyah mempunyai hubungan kekerabatan dengan Nabi Muhammad. Ia masuk Islam pada hari penaklukkan kota Mekkah (Fathul Mekkah) bersama penduduk Mekkah lainnya. Ketika itu Muawiyyah berusia 23 tahun.
Mu’awiyah (memerintah661-680) adalah orang yang bertanggung jawab atas perubahan sistem. Sukses kepemimpinannya dari yang bersifat demokratis dengan cara pemilihan kepada yang bersifat keturunan. Bani Umayyah berhasil mengokohkan kekhilafahan di Damascus selama 90 tahun (661-750). Pemindahan pusat pemerintahan dari Madinah ke Damascus menandai era baru.
Daulah Bani Umayyah mempunyai peranan penting dalam perkembangan masyarakat di bidang politik, ekonomi dan sosial. Hal ini didukung oleh pengalaman politik Mu`awiyah sebagai bapak pendiri daulah tersebut yang telah mampu mengendalikan situasi dan menepis berbagai anggapan miring tentang pemerintahannya. Muawiyah bin Abu sufyan adalah seorang politisi handal di mana pengalaman politiknya sebagai gubernur Syam pada masa khalifah Utsman bin Affan cukup mengantar dirinya mampu mengambil alih kekuasaan dari genggaman keluarga Ali bin Abi Thalib.
Dibidang ekonomi Abdul Malik ibn Marwan adalah khaifah yang pertama kali membuat mata uang dinar dan menuliskan di atasnya ayat-ayat al-Qur’an.7 Ia juga melakukan pembenahan administrasi pemerintahan dan memberlakukan bahasa Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan Islam.
Pada masa dinasti Umayyah politik telah mengalami kamajuan dan perubahan, sehingga lebih teratur dibandingkan dengan masa sebelumnya, terutama dalam hal Khilafah (kepemimpinan), dibentuknya Al-Kitabah (Sekretariat Negara), Al-Hijabah (Ajudan), Organisasi Keuangan, Organisasi Keahakiman dan Organisasi Tata Usaha Negara.
Bani Umayyah dibantu oleh beberapa al Kuttab (sekretaris) yang meliputi :

1. Katib ar Rasaail yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan administrasi dan
surat-menyurat dengan pembesar-pembesar setempat.

2. Katib al Kharraj yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan penerimaan dan
pengeluaran negara.

3. Katib al Jund yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan hal-hal yang
berkaitan dengan ketentaraan.

4. Katib asy Syurthahk yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan
pemeliharaan keamanan dan ketertiban umum.
•5. Katib al-Qaadhi yaitu sekretaris yang bertugas menyelenggarakan tertib hukum
melalui bedan-badan peradilan dan hakim setempat.

Masa Bani Umayyah juga membentuk berbagai departemen baru antara lain bernamaal-Hijabah, yaitu urusan pengawalan keselamatan Khalifah. Organisasi Syurthahk(kepolisian) pada masa Bani Umayyah disempurnakan,. Pada mulanya organisasi inimenjadi bagian organisasi kehakiman, yang bertugas melaksanakan perintah hakim dankeputusan-keputusan pengadilan, dan kepalanya sebagai pelaksana al-hudud.


B. PERKEMBANGAN LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA BANI UMAYYAH
Pada masa dinasti Umayyah pola pendidikan bersifat desentrasi,. Kajian ilmu yang ada pada periode ini berpusat di Damaskus, Kufah, Mekkah, Madinah, Mesir, Cordova dan beberapa kota lainnya, seperti: Basrah dan Kuffah (Irak), Damsyik dan Palestina (Syam), Fistat (Mesir). Diantara ilmu-ilmu yang dikembangkannya, yaitu: kedokteran, filsafat, astronomi atau perbintangan, ilmu pasti, sastra, seni baik itu seni bangunan, seni rupa, amuoun seni suara.
Pada masa khalifah-khalifah Rasyidin dan Umayyah sebenarnya telah ada tingkat pengajaran, hampir sama seperti masa sekarang. Tingkat pertama ialah Kuttab, tempat anak-anak belajar menulis dan membaca, menghafal Al-Qur’an serta belajar pokok-pokok Agama Islam. Setelah tamat Al-Qur’an mereka meneruskan pelajaran ke masjid. Pelajaran di masjid itu terdiri dari tingkat menengah dan tingkat tinggi. Pada tingkat menengah gurunya belumlah ulama besar, sedangkan pada tingkat tinggi gurunya ulama yang dalam ilmunya , masyhur ke’aliman dan kesalehannya.
Umumnya pelajaran diberikan guru kepada murid-murid seorang demi seorang. Baik di Kuttab atau di Masjid pada tingkat menengah. Pada tingkat tinggi pelajaran diberikan oleh guru dalam satu tempat yang dihadiri oleh pelajar bersama-sama.
Ilmu-ilmu yang diajarkan pada Kuttab pada mula-mulanya adalah dalam keadaan sederhana, yaitu:
a. Belajar membaca dan menulis.
b. Membaca Al-Qur’an dan menghafalnya.
c. Belajar pokok-pokok agama Islam, seperti cara wudhu, shalat, puasa dan sebagainya.
Ilmu-ilmu yang diajarkan pada tingkat menengah dan tinggi terdiri dari:
a. Al-Qur’an dan tafsirannya.
b. Hadis dan mengumpulkannya.
c. Fiqh (tasri’).
Pemerintah dinasti Umayyah menaruh perhatian dalam bidang pendidikan. Memberikan dorongan yang kuat terhadap dunia pendidikan dengan penyediaan sarana dan prasarana. Hal ini dilakukan agar para ilmuan, para seniman, dan para ulama mau melakukan pengembangan bidang ilmu yang dikuasainya serta mampu melakukan kaderisasi ilmu.
Di antara ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa ini adalah:
1. Ilmu agama, seperti: Al-Qur’an, Haist, dan Fiqh. Proses pembukuan Hadist terjadi pada masa Khalifah Umar ibn Abdul Aziz sejak saat itulah hadis mengalami perkembangan pesat.
2. Ilmu sejarah dan geografi, yaitu segala ilmu yang membahas tentang perjalanan hidup, kisah, dan riwayat. Ubaid ibn Syariyah Al Jurhumi berhasil menulis berbagai peristiwa sejarah.
3. Ilmu pengetahuan bidang bahasa, yaitu segala ilmu yang mempelajari bahasa, saraf, dan lain-lain.
4. Budang filsafat, yaitu segala ilmu yang pada umumnya berasal dari bangsa asing, seperti ilmu mantik, kimia, astronomi, ilmu hitung dan ilmu yang berhubungan dengan itu, serta ilmu kedokteran.
Ada dinamika tersendiri yang menjadi karakteristik pendidikan Islam pada waktu itu, yakni dibukanya wacana kalam yang berkembang ditengah-tengah masyarakat. Sebagaimana dipahami dari konstitusi sejarah Bani Umayyah yang bersamaan dengan kelahirannya hadir pula tentang orang yang berbuat dosa besar, wacana kalam tidak dapat dihindari dari perbincangan kesehariannya, meskipun wacana ini dilatar belakangi oleh faktor-faktor politis. Perbincangan ini kemudian telah melahirkan sejumlah kelompok yang memiliki paradigma berpikir secara mandiri.
Pola pendidikan pada periode Bani Umayyah telah berkembang jika dilihat dari aspek pengajarannya, walaupun sistemnya masih sama seperti pada masa Nabi dan khulafaur rasyidin. Pada masa ini peradaban Islam sudah bersifat internasional yang meliputi tiga benua, yaitu sebagian Eropa, sebagian Afrika dan sebagian besar Asia yang kesemuanya itu dipersatukan dengan bahasa Arab sebagai bahasa resmi Negara.
C. MADRASAH/UNIVERSITAS PADA MASA BANI UMAYYAH
Perluasan negara Islam bukanlah perluasan dengan merobohkan dan menghancurkan, bahkan perluasan dengan teratur diikuti oleh ulama-ulama dan guru-guru agama yang turut bersama-sama tentara Islam. Pusat pendidikan telah tersebar di kota-kota besar sebagai berikut: di kota Mekkah dan Madinah (HIjaz),di kota Basrah dan Kufah (Irak), di kota Damsyik dan Palestina (Syam), di kota Fistat (Mesir).
Madrasah-madrasah yang ada pada masa Bani Umayyah adalah sebagai berikut:
1) Madrasah Mekkah: Guru pertama yang mengajar di Makkah, sesudah penduduk Mekkah takluk, ialah Mu’az bin Jabal. Ialah yang mengajarkan Al Qur’an dan mana yang halal dan haram dalam Islam. Pada masa khalifah Abdul Malik bin Marwan Abdullah bin Abbas pergi ke Mekkah, lalu mengajar disana di Masjidil Haram. Ia mengajarkan tafsir, fiqh dan sastra. Abdullah bin Abbaslah pembangunan madrasah Mekkah, yang termasyur seluruh negeri Islam.
2) Madrasah Madinah: Madrasah Madinah lebih termasyur dan lebih dalam ilmunya, karena di sanalah tempat tinggal sahabat-sahabat nabi. Berarti disana banyak terdapat ulama-ulama terkemuka.
3) Madrasah Basrah: Ulama sahabat yang termasyur di Basrah ialah Abu Musa Al-asy’ari dan Anas bin Malik. Abu Musa Al-Asy’ari adalah ahli fiqih dan ahli hadist, serta ahli Al Qur’an. Sedangkan Abas bin Malik termasyhur dalam ilmu hadis. Al-Hasan Basry sebagai ahli fiqh, juga ahli pidato dan kisah, ahli fikir dan ahli tasawuf. Ia bukan saja mengajarkan ilmu-ilmu agama kepada pelajar-pelajar, bahkan juga mengajar orang banyak dengan mengadakan kisah-kisah di masjid Basrah.
4) Madrasah Kufah: Madrasah Ibnu Mas’ud di Kufah melahirkan enam orang ulama besar, yaitu: ‘Alqamah, Al-Aswad, Masroq, ‘Ubaidah, Al-Haris bin Qais dan ‘Amr bin Syurahbil. Mereka itulah yang menggantikan Abdullah bin Mas’ud menjadi guru di Kufah. Ulama Kufah, bukan saja belajar kepada Abdullah bin Mas’ud menjadi guru di Kufah. Ulama Kufah, bukan saja belajar kepada Abdullah bin Mas’ud. Bahkan mereka pergi ke Madinah.
5) Madrasah Damsyik (Syam): Setelah negeri Syam (Syria) menjadi sebagian negara Islam dan penduduknya banyak memeluk agama Islam. Maka negeri Syam menjadi perhatian para Khilafah. Madrasah itu melahirkan imam penduduk Syam, yaitu Abdurrahman Al-Auza’iy yang sederajat ilmunya dengan Imam Malik dan Abu-Hanafiah. Mazhabnya tersebar di Syam sampai ke Magrib dan Andalusia. Tetapi kemudian mazhabnya itu lenyap, karena besar pengaruh mazhab Syafi’I dan Maliki.
6) Madrasah Fistat (Mesir): Setelah Mesir menjadi negara Islam ia menjadi pusat ilmu-ilmu agama. Ulama yang mula-mula madrasah madrasah di Mesir ialah Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘As, yaitu di Fisfat (Mesir lama). Ia ahli hadis dengan arti kata yang sebenarnya. Karena ia bukan saja menghafal hadis-hadis yang didengarnya dari Nabi S.A.W., melainkan juga dituliskannya dalam buku catatan, sehingga ia tidak lupa atau khilaf meriwayatkan hadis-hadis itu kepada murid-muridnya. Oleh karena itu banyak sahabat dan tabi’in meriwayatkan hadis-hadis dari padanya.
Karena pelajar-pelajar tidak mencukupkan belajar pada seorang ulama di negeri tempat tinggalnya, melainkan mereka melawat ke kota yang lain untuk melanjutkan ilmunya. Pelajar Mesir melawat ke Madinah, pelajar Madinah melawat ke Kufah, pelajar Kufah melawat Syam, pelajar Syam melawat kian kemari dan begitulah seterusnya. Dengan demikian dunia ilmu pengetahuan tersebar seluruh kota-kota di Negara Islam.
D. TOKOH-TOKOH PENDIDIKAN PADA MASA BANI UMAYYAH
Tokoh-tokoh pendidikan pada masa Bani Umayyah terdiri dari ulama-ulama yang menguasai bidangnya masing-masing seperti dalam bidang tafsir, hadist, dan Fiqh. Selain para ulama juga ada ahli bahasa/sastra.
 Ulama-ulama tabi’in ahli tafsir, yaitu: Mujahid, ‘Athak bin Abu Rabah, ‘Ikrimah, Sa’id bin Jubair, Masruq bin Al-Ajda’, Qatadah.
Pada masa tabi’in tafsir Al-Qur’an bertambah luas dengan memasukkan Israiliyat dan Nasraniyat, karena banyak orang-orang Yahudi dan Nasrani memeluk agama Islam. Di antara mereka yang termasyhur: Ka’bul Ahbar, Wahab bin Munabbih, Abdullah bin Salam, Ibnu Juraij
 Ulama-ulama Hadist: Kitab bacaan satu-satunya ialah al-Qur’an. Sedangkan hadis-hadis belumlah dibukukan. Hadis-hadis hanya diriwayatkan dari mulut ke mulut. Dari mulut guru ke mulut muridnya, yaitu dari hafalan guru diberikannya kepada murid, sehingga menjadi hafalan murid pula dan begitulah seterusnya. Setengah sahabat dan pelajar-pelajar ada yang mencatat hadist-hadist itu dalam buku catatannya, tetapi belumlah berupa buku menurut istilah kita sekarang.
Ulama-ulama sahabat yang banyak meriwayatkan hadis-hadis ialah: Abu Hurairah (5374 hadist), ‘Aisyah (2210 hadist), Abdullah bin Umar (± 2210 hadist), Abdullah bin Abbas (± 1500 hadist), Jabir bin Abdullah (±1500 hadist), Anas bin Malik (±2210 hadist)
 Ulama-ulama ahli Fiqh: Ulama-ulama tabi’in Fiqih pada masa bani Umayyah diantaranya adalah:, Syuriah bin Al-Harits, ‘alqamah bin Qais, Masuruq Al-Ajda’,Al-Aswad bin Yazid
Kemudian diikuti oleh murid-murid mereka, yaitu: Ibrahim An-Nakh’l (wafat tahun 95 H) dan ‘Amir bin Syurahbil As Sya’by (wafat tahun 104 H). sesudah itu digantikan oleh Hammad bin Abu Sulaiman (wafat tahubn 120 H), guru dari Abu Hanafiah.
 Ahli bahasa/sastra: Seorang ahli bahasa seperti Sibawaih yang karya tulisnya Al-Kitab, menjadi pegangan dalam soal berbahasa arab. Sejalan dengan itu, perhatian pada syair Arab jahiliah pun muncul kembali sehingga bidang sastra arab mengalami kemajuan. Di zaman ini muncul penyair-penyair seperti Umar bin Abu Rabiah (w.719), Jamil al-uzri (w.701), Qys bin Mulawwah (w.699) yang dikenal dengan nama Laila Majnun, Al-Farazdaq (w.732), Jarir (w.792), dan Al akhtal (w.710). sebegitu jauh kelihatannya kemajuan yang dicapai Bani Umayyah terpusat pada bidang ekspansi wilayah, bahasa dan sastra arab, serta pembangunan fisik. Sesungguhnya dimasa ini gerakan-gerakan ilmiah telah berkembang pula, seperti dalam bidang keagamaan, sejarah dan filsafat. Dalam bidang yang pertama umpamanya dijumpai ulama-ulama seperti Hasan al-Basri, Ibnu Syihab Az-Zuhri, dan Wasil bin Ata. Pusat kegiatan ilmiah ini adalah Kufah dan Basrah di Irak. Khalid bin Yazid bin Mu’awiyah (w. 79\04/709) adalah seorang orator dan penyair yang berpikir tajam. Ia adalah orang pertama yang menerjemahkan buku-buku tentang astronomi, kedokteran, dan kimia.


BABIII
KESIMPULAN

Bani Umayyah didirikan oleh Muawiyah bin Abi Sufiyan. Yang kemudian berkembang jadi pesat dalam berbagai bidang. Ilmu-ilmu yang diajarkan pada Kuttab pada mula-mulanya adalah dalam keadaan sederhana, yaitu:
a. Belajar membaca dan menulis.
b. Membaca Al-Qur’an dan menghafalnya.
c. Belajar pokok-pokok agama Islam, seperti cara wudhu, shalat, puasa dan sebagainya.
Ilmu-ilmu yang diajarkan pada tingkat menengah dan tinggi terdiri dari:
a. Al-Qur’an dan tafsirannya.
b. Hadis dan mengumpulkannya.
c. Fiqh (tasri’).
Di antara ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa ini adalah:
1. Ilmu agama,
2. Ilmu sejarah dan geografi,
3. Ilmu pengetahuan bidang bahasa,
4. Budang filsafat,
Madrasah-madrasah yang ada pada masa Bani Umayyah adalah sebagai berikut:
1. Madrasah Mekkah
2. Madrasah Madinah
3. Madrasah Basrah]
4. Madrasah Kufah
5. Madrasah Damsyik
6. Madrasah Fistat (Mesir)
Tokoh-Tokoh pendidikan pada masa bani umayyah yaitu:
1. Ulama-ulama tabi’in ahli tafsir, yaitu: Mujahid, ‘Athak bin Abu Rabah, ‘Ikrimah, Sa’id bin Jubair, Masruq bin Al-Ajda’, Qatadah.
2. Ulama-ulama sahabat yang banyak meriwayatkan hadis-hadis ialah: Abu Hurairah (5374 hadist), ‘Aisyah (2210 hadist), Abdullah bin Umar (± 2210 hadist), Abdullah bin Abbas (± 1500 hadist), Jabir bin Abdullah (±1500 hadist), Anas bin Malik (±2210 hadist)
3. Ulama-ulama ahli Fiqh: Ulama-ulama tabi’in Fiqih pada masa bani Umayyah diantaranya adalah:, Syuriah bin Al-Harits, ‘alqamah bin Qais, Masuruq Al-Ajda’,Al-Aswad bin Yazid
4. Ahli bahasa/sastra: Umar bin Abu Rabiah (w.719), Jamil al-uzri (w.701), Qys bin Mulawwah (w.699) yang dikenal dengan nama Laila Majnun, Al-Farazdaq (w.732), Jarir (w.792), dan Al akhtal (w.710).





DAFTAR PUSTAKA
http://jackbana.blogspot.com/2009/10/pendidikan-islam-pada-masa-bani-umayyah.html

http://www.pdfqueen.com/html/aHR0cDovL211aGxpcy5maWxlcy53b3JkcHJlc3MuY29tLzIwMDcvMDgvaXNsYW0tbWFzYS11bWF5eWFoLnBkZg==

http://zahratuljannah.blogdetik.com/2009/04/21/jejak-kegemilangan-umat-islam-dalam-pentas-sejarah-dunia/

http://kammikomsatugm.wordpress.com/2009/10/31/analisis-sejarah-khilafah-bani-umayyah/

Kamis, 12 November 2009

PENDIDIKAN PADA MASA KHULAFAURASYIDIN

BAB I
PENDAHULUAN

Khulafaurrasyddin adalah pecahan dari kata “Khulafa” dan “Al-rasyddin” kata khulafa meruppakan bentuk jama dari kata “khulafah” kata ini dalam bahasa arab mengandung pengertian cerdik,pandai dan pengganti sedangkan al-rasiddin merupakan bentuk jamak dari kata “rosyada” yang dalam bahasa arab mengandung pengertian : lurus benar dan mendapat petunjuk.

Bila berangkat dari pecahan pecahan kata di atas, maka dapatlah kita ambil bahwa pengertian khulafaurrasyiddin adalh “ pengganti yang cerdik dan benar serta mendapat petunjuk”.

Adapun yang di maksud dengan kata “khulafaurrasyiddin” adalah : para pemimpin pengganti rosullulah dalam urusan kehidupan kaum muslimin, yang sangat adil dan bijaksana, pandai dan cerdik dalam menjalankan tugasnya senantiasa berjalan pada jalur yang benar dan senantiasa mendapatkan hidayah dari allah”.

Para pemimpin yang di maksud dengan “khulafaurrasyidddin” terdiri dari empat orang sahabat Rasulullah yang sangat terkenal yaitu :
• Abu Bakar shidiq
• Umar bin khattab
• Utsman bin affan
• Ali ibn abi thalib

Dari sini jelaslah bahwa khulafaurrasyiddin itu merupakan khalifah khalifah yang cerdik pandai dan selalu berjalan pada jalan yang benar, senantiasa mendengarkan keluh kesah masyarakat, selalu memperhatikan kepentingan rakyat dan selalu berbuat sebaik mungkin untuk tercapainya masyarakat uislam yang adil, makmur, aman, damai dan sentosa dan bersatu dalam panji panji agama islam.


BAB II
PEMBAHASAN
1. Pusat pendidikan

Pada masa Nabi Muhammad SAW, negara islam meliputi seluruh zajirah arab, pendidikan berpusat di kota Madinah, pendidikan pada masa khulafaurasidin negara islam pertambah luas dengan pesat, pada tahun 17 H = 635 M negara islam telah sampai di Damsik, 17 H = 638 M meliputi seluruh Syria (Syam) dan Irak, 21 H = 641 M sampai Persia, 56 H = 675 M sampai ke Samarkan, 20 H = 640 M sampai ke Mesir dan meluas ke Magrib (Marokko), 93 H = 711 M telah sampai ke sepanyol, perluasan ini bukan karena paksaan sehingga penduduk dengan suka rela memeluk agama islam.

1.1 Madrasah Makkah
Guru yang pertama mengajarkan Al-quran dan perkara halal dan haram dalam islam adalah Muaz bin jabal. Pada masalah khalifah Abdul malik bin Marwan bin Abdullah bin Abas pergi ke Mekah, ia mengajarkan tafsir fiqih dan sastra di Majidil haram , beliaulah yang membangun madrasah makkah kemudian beliau di gantikan oleh murid-muridnya ( tabi’in) yaitu :
 Mujanid bin jabar ( masyhur meriwayatkan tafsir al-quran dari ibnu abbas)
 Alhak bin abu rabbah ( masyhur dalam ilmu fiqih terutama manasik haji )
 Thawus bin kaisan ( salah seorang fuqaha dan mufti )
Ke tiga guru ini kemudian di gantikan oleh Sofyan bin Uyainah dan Muslim bin Khalid al-zanji (guru imam Syafi’i yang pertama )

1.2 Madrasah Madinah
Di sinilah Abu bakar,Usman dan Umar, serta ulama yang termashur di Madinah seperti:

 Umar bin khatab
 Ali bin abi thalib
 Zaid bin tsabit (ahli qiraat dan fiqiha(faraid)
 Abdullah bin umar bin khatab (ahli hadis)
Setelah ulama ulama itu wafat kemudian di gantikan oleh murid-muridnya (tabi’in) yaitu Said bin Musayah (murid Zaid bin Tsabit) dan Urwah bin Az-zuhri bin Al-awam

1.3 Madrasah Basrah
Ulama yang termashur yaitu Abu musa al-asyar (ahli fiqih dan hadis serta ahli quran) dan Anas bin Malik (lebih masyhur dalam ilmu hadits). Madrasah basrah melahirkan Alhasan Basyri, ulama besar berbudi tinggi shalih serta fasih lidahnya dan berani mengemukakan pendapat. Selain itu beliau juga ahli pidato dan kisah ahli fiqir serta tasawuf. Beliau wafat tahun 10 H = 728 M
.
1.4 Madrasah kuffah
Ulama sahabat yang tinggal di Kufah adalah Ali bin Abi thalib. Pekerjaannya di Iraq sebagai social politik dan peperangan. Sedangkan Abdullah bin Mas’ud ahli tafsir dan fiqih serta meriwayatkan hadits – hadits Nabi SAW. Mengajarkan Alquran dan ilmu agama, Umar bin Khattab Mengutus beliau ke Kuffah untuk menjadi guru. Madrasah Ibnu Mas’ud melahirkan enam ulama besar yaitu Alqamah, Al aswad, Masruq, Ubaidah, Al harits bin Qais dan Amr bin Shurabbin.

1.5 Madrasah damsyik (syam)
Umar bin Khattab mengirim tiga orang guru ke Damsyik. Mereka mendirikan madrasah di sana yang mengajarkan Alquran dan ilmu agama, ketiga ulama tersebut adalah Mu’as bin jabal, Ubaidah dan Abu Darda’ di Damsyik. Kemudian mereka digantikan murid-muridnya yaitu Abu Idris Al khailany, Makhul Ad Damsyik, Umar bin Abdul aziz dan Raja’ bin Haiwah. Yang kemudian Abdurrahman Al Auzai’y yang sederajat ilmunya dengan Imam Malik dan Abu Hanifah yang menjadi Imam di sana. Madzhabnya menyebar sampai ke Maghrib,namun lenyap karena pengaruh madzhab Syafi’i dan Maliki.

2. Tingkat pelajaran dan ilmu-ilmu yang diajarkan

2.1. Kuttab, yaitu tempat anak-anak belajar menulis dan membaca atau menghafal alquran serta pokok-pokok ajaran islam.
2.2. Masjid (tingkat menengah dan tingkat tinggi). Pada tingkat tinggi gurunya ulama yang ilmunya masyhur kealiman dan saleh. Pada tingkat menengah belum ulama besar.
Ilmu-ilmu yang diajarkan pada kuttab mulanya dalam keadaan yang sederhana seperti
 Belajar membaca dan menulis.
 Belajar alquran dan menulisnya.
 Pokok-pokok ajaran islam.
Ilmu-ilmu yang diajarkan pada tingkat menengah dan tinggi terdiri dari :
 Alquran dan tafsirnya.
 Hadits dan mengumpulkannya.
 Fiqih.

Ilmu duniawiah dan filsafat belum ada pada rencana pengajaran di masa itu karena masa itu adalah ulama-ulama agama dan kebudayaan yunani, romawi telah tersebar di mesir, syam dan iraq. Tapi diam dan tunduk di bawah kekuasaan pergerakan islam yang maha dahsyat.

3. Ulama- ulama ( ahli ilmu-ilmu agama islam)

3.1. Ulama-ulama ahli tafsir
Ulama ulama ahli tafsir yang termasyur di antaranya yaitu : Ali bin Abi thalib, Abdullah bin Mas’ud dan Ubaiyyah bin Ka’b. Kemudian diikuti oleh murid-muridnya ulama – ulama thabi’in yaitu: Mujahid, Attha’ bin Abu Rabbah (murid-murid Ibnu Abbas).
Pada masa thabiin tafsir Alquran bertambah luas dengan masuknya israilliat dan nasraniat, karena orang-orang yahudi dan nasrani memeluk agama islam.

3.2. Ulama-ulama hadits
Kitab satu-satunya adalah alquran sedangkan hadits-hadits belum di bukukan tapi hanya diriwayatkan dari mulut ke mulut sebagian ada yang mencatatkan hadits yang dipelajari. Ulama – ulama sahabat yang banyak meriwayatkan hadits-hadits ialah Abu Hurairah, Aisyah, Abdullah bin Umar, Abdullah bin Abbas, Jabir bin Abdullah, Anas bin Malik dan Umar bin Khattab.

3.3. Ulama-ulama ahli fiqih
Ulama – ulama ahli fiqih tersebut yaitu Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Abbas, mereka adalah ahli ijtihad dan berani mengeluarkan pendapat.

4. Pendidikan islam pada masa khalifah Abu Bakar as Shiddiq

Sebagai khalifah pertama Abu Bakar As Shiddiq menghadapi masalah yang sangat serius, yang harus diselesaikan dengan cara yang cerdas dan pasti. Kesulitan yang dihadapi adalah orang-orang murtad, mengaku dirinya sebagai nabi serta para pendukung dan kaum yang tidak mau membayar zakat. Sebab-sebab terjadinya hal ini setelah Rasulullah saw meninggal diantaranya:
 Ajaran belum dipahami benar
 Rasa kesukaan yang mendalam yang jauh sebelumnya telah diberantas oleh rasulullah
 Kesalahan dan penyimpangan penafsiran dan pemahaman ayat-ayat alquran

Selain menghadapi kaum pemberontak juga didorong oleh rasa kewajiban melaksanakan amanat Rasulullah saw maka Abu Bakar as Shiddiq memastikan memberangkatkan pasukan ke Syiria yang telah dipersiapkan sesaat sebelum Nabi wafat. Meskipun pemberangkatan pasukan tersebut mendapat kritikan yang cukup keras dari para sahabat mengingat pada waktu itu masih belum mengizinkan karena masih dalam keadaan berkabung tetapi tindakan Abu Bakar tersebut menimbulkan kejutan bagi lawan-lawannya.
5. Pendidikan pada masa khalifah Umar bin Khattab

Semangat berdakwah dan pendidikan yang berada di daerah – daerah baru menunjukkan kekuatan yang sangat tinggi. Pemahaman agama baik yang menyangkut dasar – dasar pokok ilmu maupun mengenai ibadah dan muamalah telah mulai dirintis. Usaha mengumpulkan hadits makin meningkat meskipun masih bersifat riwayat, Umar bin Khattab melarang para sahabat yang lebih dekat kepada Rasulullah dan yang paling berpengaruh meninggalkan Madinah.

Madinah adalah gudangnya ulama seperti Umar bin Khattab sendiri ahli dalam hukum pemerintahan, memiliki keberanian dan kecakapan dalam melakukan ijtihad. Sebelum lahirnya agama islam di negeri arab telah ada semacam sekolah rendah yang mengajarkan menulis dan membaca yang terdiri dari dua jenis yaitu hanya mengajarkan menulis dan membaca dan mengajarkan alquran dan pokok ajaran islam.

Perluasan ajaran islam ke luar jazirah arab banyak menimbulkan persoalan terutama masalah pembauran hidup dan kehidupan secara menyeluruh, bahasa, pergaulan, kebudayaan dan agama. Tiap kali tentara muslim menduduki daerah baru disitulah muncul masalah bahasa sebagai alat perhubungan.

Pendidikan bagi orang-orang sebelumnya beragama kristiani terutama Syiria memerlukan metode yang lebih baik. Yang mampu membersihkan sisa-sisa alam fikiran kristennya sebelum lahir ke dunia, dunia kristiani telah lebih dahulu menghadapi masalah tentang ketuhanan. Masalah ini sering terjadi perbedaan yang menegangkan dalam gereja dan bahkan menimbulkan partumpahan darah.

6. Pendidikan islam pada masa Utsman bin Affan

Kegiatan pendidikan masih berjalan seperti yang telah dilakukan khalifah-khalifah sebelumnya. Hasil pendidikan yang telah dilaksanakan oleh para sahabat Rasul menghasilkan ulama thabi’in. Pada masa pemerintahan khalifah Umar para sahabat tidak diperkenankan meninggalkan Madinah, namun pada masa pemerintahan khalifah Utsman bin Affan larangan itu tidak berlaku lagi.

Dari segi politik tindakan Utsman merugikan dirinya sendiri, sedangkan jika dilihat dari segi pendidikan menguntungkan di daerah mereka membersihkan pelajaran ilmu-ilmu yang mereka miliki yang telah diterima dari Rasulullah.

Tugas mendidik dan mengajar umat di serahkan pada umat itu sendiri artinya itu pemerintah mengangkat dan mengkaji guru-guru pendidik sedangkan pendidik itu hanya untuk mengharapkan ridho Allah semata. Adapun objek pendidik pada masa itu terdiri dari :
 Orang dewasa dan tua yang baru masuk islam
 Anak anak baik orang tuanya yang lama atau baru masuk islam
 Orang tua dan dewasa yang telah lama memeluk agama islam
 Orang yang mengkhusukkan dirinya menuntut ilmu agama secara luas dan mendalam

Adapun metode pengajaran di bagi menjadi empat golongan
 Ceramah, hafalan, mengemukakan dengan menggunakan contoh dan peragaan
 Hafalan dan latihan
 Ceramah dan diskusi
 Ceramah,diskusi dan sedikit hafalan

7. Pendidikan di masa khalifah Ali bin Abi Thalib

Setelah wafatnya usman untuk sementara ali mendapatkan dukungan masyarakat dan terpilih menjadi khalifah, di katakana untuk sementara karena tidak lama kemudian mereka telah dibaiatnya itu terbalik menentangnya, selama pemerintahan ali beliau tidak pernah mendapatkan ke tentraman dan kedamaian.

Perpisahan persatuan kesatuan umat islam sejak terbentuknya khulafah usman bin affan makin lama makin nampak jalas sejak itu perbedaan faham yang menyinggung dasar pokok agama mulai tumbuh, dasar pendidikan islam yang tadinya bermotifkan aqidah tauhid sejak saat itu tumbuh di atas dasar motifasi ambisi, kekuasaan dan kekuatan. Akan tetapi sebagian besar masih ada yang tetap berpegang teguh pada prinsip prinsip pokok dan kemurnian yang telah di ajarkan oleh Rasullalah saw.

Pada saat itu kegiatan pendidikan mendapatkan gangguan dan hambatan terhambat oleh perang saudara, meskipun tidak berhenti sama sekali ali sendiri pada saat tidak sempat memikirkan masalah karena seluruh perhatiannya di tumpukan pada masalah yang lebih penting dan mendesak yang akan memberikan jaminan keamanan, ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan yang mempersatukan kembali paduan umat




















BAB III
KESIMPULAN
Pada masa Nabi Muhammad saw negara islam meliputi seluruh zajirah arab, pendidikan berpusat di kota Madinah, pendidikan pada masa Khulafaurasidin negara islam pertambah luas dengan pesat, di antaranya : Madrasah Makkah. Madrasah Madinah , Madrasah Basrah, Madrasah kuffah, Madrasah Damsyik (Syam). Ada pun tingkatan tingkatan pembelajaran yang di ajarkan di antaranya Kuttab, yaitu tempat anak-anak belajar menulis dan membaca atau menghafal alquran serta pokok-pokok ajaran islam.
Masjid (tingkat menengah dan tingkat tinggi).
Pada masa pendidikan khulafarasyiddin banyak ulama ulama yang masyhur seperti Ulama-ulama ahli tafsir, Ulama-ulama ahli fiqih, Ulama-ulama hadits.
Pendidikan islam pada masa khalifah Abu bakar as Shiddiq
Sebagai khalifah pertama Abu Bakar as Shiddiq menghadapi masalah yang sangat serius, yang harus diselesaikan dengan cara yang cerdas dan pasti. Kesulitan yang dihadapi adalah orang-orang murtad
.Pendidikan islam pada masa Utsman bin Affan, Kegiatan pendidikan masih berjalan seperti yang telah dilakukan khalifah-khalifah sebelumnya. Hasil pendidikan yang telah dilaksanakan oleh para sahabat rasul menghasilkan ulama thabi’in,
Pendidikan di masa khalifah Ali bin Abi thalib Pada saat itu kegiatan pendidikan mendapatkan gangguan dan hambatan terhambat oleh perang saudara, meskipun tidak berhenti sama sekali ali sendiri pada saat tidak sempat memikirkan masalah karena seluruh perhatiannya di tumpukan pada masalah yang lebih penting dan mendesak yang akan memberikan jaminan keamanan, ketentraman dan ketertiban dalam kehidupan yang mempersatukan kembali paduan umat







DAFTAR PUSTAKA

Zuhairimi,dkk.Ilmu Pendidikan Islam.Jakarta Bumi Aksara.2002
H.M. Arifin. Ilmu pendidikan islam. Jakarta bumi aksara.2004

Jumat, 06 November 2009

PENGARUH HINDU ATAS TASAWUF ISLAM

PENGARUH HINDU ATAS TASAWUF ISLAM

Tidak sedikit ahli-ahli penyelidik yang menyatakan bahwa hidup kerohanian Islam itu berasal dari ajaran Hindu. Dalam tahun 1938 kami telah membuka pertukaran pikiran di antara penulis-penulis Islam dalam majalah 'Pedoman Masyarakat,' tentang soal ini. Orang yang menguatkan adanya pengaruh itu berkata : "Pengaruh itu terang adanya, bilamana diperbandingkan persamaan-persamaan yang banyak terdapat di antara pandangan hidup atau praktek melakukan di dalam kitab-kitab suci orang Hindu, baik dalam dasar kepercayaan, atau di dalam ucapan-ucapan doa dan nyanyian-nyanyian agama. Demikian juga amalan ahli-ahli agama Hindu dengan yoganya, latihan ibadatnya, tafakur zikirnya dan ma'rifatnya.
Seorang pengarang dan pengembara Arab yang terkenal amat memperhatikan dan mempelajari agama Hindu, bernama Abul Raihan Muhammad bin Ahmad Albairuni (352 - 440 h = 965 -1049 m). Dia telah menyelidiki agama Hindu sampai dalam, sampai dipelajarinya bahasa Sansekerta. Lama dia berdiam di tanah India, dikarangnya sebuah buku bernama 'Tahqiqu Ma Lil Hindi Muqauwalah' (Penyelidikan tentang hal-hal di India, yang diterima atau ditolak akal).
Dalam buku ini ditulisnya panjang lebar tentang ilmu pengetahuan, kepercayaan, ibadat, keagamaan dan filsafat India. Bukan saja suatu pandang selintas lalu, bahkan juga masuk dalam pengupasan dan perbandingan. Di antara dasar pikiran India dan dasar pikiran Yunani, demikian juga dengan amalan hidup ahli-ahli tasawuf. Beliau banyak memberikan pertimbangan bahwasanya kehidupan yoga India banyak sekali persamaannya dengan kehidupan dan riadlah (latihan jiwa) kaum Sufi.
Kaum Orientalist yang menguatkan pendirian bahwa hidup kerohanian Islam itu terpengaruh besar oleh agama Hindu, umumnya mengambil alasan dari keterangan Albairuni ini.
Albairuni ketika membandingkan persamaan jalan filsafat Yunani dan Yoga Hindu dengan ahli tasawuf, berkata : "Orang yang telah mencurahkan seluruh perhatiannya terhadap 'Sebab Yang Pertama' (Primary Cause, Brahman, pen) senantiasa berusaha hendak menyerupaiNya sedaya upaya. Dia bersatu dengan Dia, bila telah melepaskan segala 'pengantar', ditinggalkannya.
Artinya - menurut keterangan itu, seorang yang telah menyediakan dirinya mencari Yang Ada, berdaya hendak bersatu dengan Dia. Tidak dihambat dirintangi oleh apapun. Dalam pandangan ini terdapat persamaan beberapa ahli filsafat Yunani, ahli hikmat Hindu dan ahli tasawuf Islam. Lain dari pada itu adalah tentang kepercayaan akan adanya 'Tanasuch' (reinkarnasi), yaitu kemungkinan berpindahnya suatu roh dari satu badan ke badan yang lain. Orang Hindu menamainya 'Karma'. Karma itulah kepercayaan pokok agama Hindu, Artinya kalau tidak percaya akan adanya Karma, bukanlah Hindu. Karmapun bisa jelma; yaitu suatu roh memakai tubuh yang bukan tubuh insani boleh juga tubuh binatang, sebagai ular (ini yang banyak, sehingga mereka sangat memuliakannya), kera (ingat Hanoman), lutung (ingat Lutung Kasarung), dll. Dan sapi adalah penjelmaan yang amat mulia dan amat suci. Mahatma Gandhi sebagai Mujadid (pembaharu atau intelektual yang memberikan penafsiran baru) dari agama Hindu, dengan berbagai filsafatnya yang mendalam, membela kesucian sapi.
Albairuni meneruskan perbandingannya tentang persamaan pokok kepercayaan Karma dan Jelma Hindu dengan mazab orang sufi." Menurut dasar inilah pandangan setengah orang sufi, yang berkata bahwasanya dunia ini adalah diri yang tidur dan akhirat diri yang bangun.Dan setengah dari mereka (orang sufi) memungkinkan Hulul (Tuhan menjelma dalam diri insan/manusia, pen), menjelma yang hak pada tempat-tempat, sebagai langit, arasy (Kursi tempat duduk Tuhan yang terdapat di suatu tempat di langit ketujuh, pen). Dan setengahnya pula memungkinkannya kepada sekalian alam dan binatang, dan kayu-kayuan dan barang-barang keras (jamadaat). Mereka namai itu Al Zuhur ul Kulli (Pernyataan Semesta). Kalau itu telah mungkin, maka jelmaan roh dari satu badan ke badan lain, tidaklah perkara yang dapat ditolak lagi."
Setelah itu Albiruni memperbandingkan tentang cara-cara melepaskan diri dari pengaruh dunia ini. Nafs, diri, aku, ingsun, ich sekarang terikat kepada alam terikatnya itu ada sebabnya, ialah jahil. Untuk melepaskan ikatan itu ialah dengan pengetahuan/ilmu, dengan pengenalan diri (ma'rifat). Sebagaimana disebut dalam kitab'patengggel' : "menyatukan fikiran kepada kesatuan Allah, memalingkan seseorang dari rasa, yang lain dari yang ditujunya. Siapa yang menghendaki Allah, niscaya dia menghendaki pula agar segala mahluk beroleh kebajikan dengan tidak ada kecualian."
Kemudian itu dia berkata pula : "Barang siapa yang sampai pada tujuan ini maka kekuatan jiwanya akan dapat mengalahkan kekuatan badannya." Lalu disebutkan delapan macam keistimewaan kekuatan jiwa itu.
Oleh Albairuni kemudiannya diadakan pula perbandingan dengan kaum sufi itu. Katanya : "Seumpama ini pulalah yang diisyaratkan oleh kaum Sufi tentang orang yang arif apabila telah sampai pada maqam (tempat kedudukan, pen) ma'rifat. Kaum sufi itu katanya - mendakwakan bahwa dia mendapat dua roh. Roh qadim yang tidak berobah dan berbeda. Dengan dia (roh qadim ini ) dapat mengetahui yang gaib, berbuat yang luar biasa, dan ke dunia roh basariah. (Yang kedua) yaitu roh manusia biasa, untuk berubah-ubah dan untuk kejadian. Setelah itu Albairuni memperbandingkan pula tentang 'persamaan diri dengan yang dicarinya', di antara Hindu dan tasawuf Islam. Setengah dari inti sari ajaran 'Patenggel' bahwa mendirikan upacara-upacara ibadat keagamaan, sembahyang, puasa dan lain-lain itu bukanlah jalan untuk mencapai bahagia (sa'adah) bagi manusia. Jalan mencapai bahagia adalah dengan zikir daim (ingat dan menyebut terus nama Allah), dan senantiasa ta'ammul, mencita-citakan bersatu dengan Tuhan. Zikir dan ta'ammul kelaknya akan membawa dirinya bersatu dengan Tuhan dan dengan seluruh yang ada (Alkaun). Karena pada hakikatnya semua itu adalah SATU.
Mazhab Patenggel adalah satu mazhab sufi yang amat mendalam. Tiangnya ialah chalawat dan bersuni diri. Tapa, samadi, zuhud dan tiap-tiap apa jua pun latihan jiwa, yang menyebabkan fana manusia, walaupun dari dirinya sendiri. Waktu itulah dia mencapai bahagia. Tak ada di atasnya bahagia lagi. Ketentraman yang menjadi puncak segala ketentraman.
Kata Albairuni ; "Mazhab Patenggel inilah yang dipakai oleh kaum sufi tentang mencari AL-HAQQ". Dengan kata mereka : "Selama engkau masih memberi isyarat, tidaklah engkau Meng-Esakan, sebelum AL-HAQQ menguasai isyaratmu, dengan fananya diri engkau. Maka tidaklah tinggal lagi yang memberi isyarat, dan tidak pula isyarat itu sendiri. (Yang memberi isyarat dengan yang diisyaratkan telah menjadi satu). Dalam perkataan mereka (kaum sufi) didapat juga kata-kata tentang 'persatuan'. Sebagaimana eorang sufi ketika ditanya tentang AL-HAQQ itu : "Bagaimana saya akan dapat menjelaskan siapa DIA SAYA itu dengan SAYA, dan SAYA dengan DI MANA. Kalau saya kembali, dengan kembali itulah saya terpisah. Kalau saya lalai, dengan lalai itulah saya diringankan. Dan dengan BERSATU baru saya merasa tenteram."
Dan Abubakar Sjibli berkata pula : "Lepaskan segala-galanya, niscaya engkau sampai kepada kita dengan segala-galanya. Engkau ada tapi tidak ada. Perkabaran engkau dari kami : Perbuatan engkau perbuatan kami."
Dan sebagai Abu Yazid Bustami ketika ditanyai orang : "Dengan apa engkau capai apa yang telah engkau capai?" Dia menjawab : "Saya menyilih dari diri saya sendiri, seperti ular menyilih dari kulitnya. Kemudian itulah saya lihat zat saya sendiri. Maka ternyatalah bahwasanya SAYA ialah DIA." Demikianlah beberapa contoh-contoh perbandingan yang dikemukakan oleh Albairuni, tentang filsafat Yunani, Hikmat dan agama Hindu, ditambah lagi dengan Neo-Platonis, semuanya dibanding-bandingkannya dengan mazhab tasawuf Islam itu. Ditulisnya panjang lebar dalam buku itu. Banyak sarjana ketimuran (Orientalis) yang mengambil perbandingan-perbandingan yang dikemukakan oleh Albairuni ini untuk menetapkan pendirian bahwa sumber tasawuf Islam ialah agama Hindu. Atau terpengaruh olehnya. Di antara yang berpendapat demikian ialah 'Horten, Blochet, Masignon, Goldziher, Brown, O'leary' dan beberapa orang lain lagi.
Masignon berpendapat bahwa penyelidikan atas perkembangan-perkembangan yang membawa masuknya halakah-halakah (duduk mengelilingi guru untuk mendengar wejangan = upanishad, pen) zikir di dalam bermacam-macam tarikat sufi yang akhir-akhir, menunjukkan menjalarnya pengaruh tarikat-tarikat Hindu ke dalam tasawuf Islam.
Brown berkata : "Nyata sekali dalam beberapa hal persamaan mazhab tasawuf yang bermula dengan beberapa mazhab Hindu. Terutama ajaran Vedanta. Tetapi kata beliau, meskipun persamaan itu jelas, hanyalah mengenai kulit. Adapun isinya tetap beda.
Goldziher berpendapat bahwa hikyat Ibrahim bin Adham (Abraham? pen), yang dahulunya anak seorang raja di Bukhara, dan meninggalkan singasana, lalu memilih hidup zuhud adalah saduran dari hikayat Buddha. Tasbih itu, kata beliau, diambil dari agama Buddha.
O'leary berkata, bahwa tidaklah boleh diabaikan saja menilik bagaimana pengaruh Buddhisme dalam tasawuf Islam. Sebab ajaran Buddha memang telah tersiar di negeri Persia dan dibelakang sungai Dadjilah-Furat di zaman jahiliah. Di Balach sebelah Churasan terdapat ma'bab-ma'bab agama Buddha. Tetapi beliau kemudian mengatakan bahwa pengaruh itu tidak sampai begitu besar hingga mengenai isinya. Perserupaan ajaran Nirwana Buddha dengan Fana tasawuf, hanya pada kulit.
Nirwana adalah ajaran yang menggambarkan bahwa jiwa manusia, hilang lenyap sendirinya dalam ketentraman yang mutlak, tidak terganggu oleh indra dan syahwat. Tetapi ajaran fana dalam tasawuf, meskipun juga meniadakan diri (hilangnya sang diri, annatta, annihiliation of the self, pen), namun dia memandang kepada kekekalan yang tetap, dan tetap ada dalam menyaksikan dan merasa lezat cita-cita keindahan Tuhan (jama'l-Ilahy). Akhirnya O'leary menyatakan bahwa memang ada perserupaan, tetapi bukan dengan Buddhisme, melainkan dengan ajaran KESATUAN SEMESTA, dari Weda-Weda.
Jalan yang sama (paralel) tentang KESATUAN SEMESTA di antara tasawuf Islam dengan ajaran Hindu inilah yang mendorongkan kebanyakan sarjana menyatakan bahwa tasawuf Islam, tidak mungkin berasal dari Islam. Apatah lagi ajaran pantheisme (KESATUAN SEMESTA, bhs Arab : wihdat al wujud, pen) sangat bertentangan dengan pokok Islam, yaitu Tauhid. Dan Islam sangat menjelaskan perbedaan sifat Khalik dengan sifat Mahluk. Selain Allah, adalah alam semua. Dan tidak ada sesuatupun yang menyerupaiNya.

Menemukan Diri Lewat Pintu Tasawuf

Menemukan Diri Lewat Pintu Tasawuf

Penempatan manusia di bumi sekarang ini sama seperti udara berbau busuk, laut tercemar, penebanan hutan yang ganas, percobaan nuklir dan seterusnya. Jika manusia melakukan hal itu, mereka akan sekali lagi diusir. Namun, ke manakah mereka akan pergi?
Mencarian jati diri dan kebenaran.
Inilah yang harus dipikirkan oleh manusia yang mengklaim diri sebagai makhluk terunggul. Dimana letak keunggulan itu? Tantangan ini muncul dalam buku Jalan Kebahagiaan, Tasawuf Kalbu Islam, karya Syeikh Khaled Bentounes, Pemimpin Tarekat Alawiyyah. Pelaku sufisme yang tinggal di Perancis ini pernah berkunjung ke Yogyakarta 2008 lalu.
Pemikiran sufisme itu berujung pada penemuan manusia atas dirinya sendiri. Manusia tidak terasing dari dirinya, sehingga terbebas dari segala insting, kecuali menjadi pelayan Tuhan. Itulah manusia universal yang bisa melihat dirinya sendiri. Kehidupan, nalar, dan ajaran pada dasarnya untuk seluruh manusia. Ini karena manusia berasal dari unsur yang sama, yaitu tanah dan kedudukannya sama bak gigi sisir. Yang membedakan ada pada tataran tindakan. Jadi, dalam dunia materi, kehidupan sosial kehidupan sehari-hari dan di lingkungan sekitar harus selalu ditanyakan akan peran kita, apa yang kita perlukan dan apa yang bisa kita berikan.
Syeikh Khaled memaparkan pemikiran itu melalui diagram lingkaran. Setiap lingkaran menunjukkan tingkatan kehidupan manusia, seperti dalam lingkaran yang dipakai oleh para sufi untuk melihat manusia. Lingkaran terluar adalah mineral dan lingkaran di dalamnya adalah tumbuhan, binatang, dan lingkaran sebagai sentral adalah dunia manusia. Di atas lingkaran sentral itu, ada tataran metafisika dari yang terluar pencarian diri, kemudian manusia tak dikenal dan berakhir di lingkaran sentral, yaitu manusia yang dikenal. Kita semua berasal dari mineral dan air di mana air adalah sumber kehidupan.
“Kita semua berisi mineral, tetapi juga berasal dari dunia tumbuh-tumbuhan. Lalu, muncul dunia binatang yang masih membekas di pikiran dan perilaku kita,” ujar Syeikh Khaled. Di dunia fisik manusia, semua terasa bila dipegang, tetapi di balik itu ada yang tidak terasa bila dipegang. “Itulah manusia yang belum dikenal. Karena itu, saya harus tahu siapa diri saya,” katanya. Dalam pencarian itulah masuk pengetahuan ilmiah untuk mencari diri manusia.
Setelah manusia menemukan dirinya, manusia menjadi lingkaran penuh yang memiliki sifat yang sangat mulia, yaitu kemanusiaan. “Itulah yang disebut manusia universal, yang tahu diri sendiri dan hanya menjadi pelayan Tuhan. Kesadaran itu yang akan membebaskan manusia dari segala nafsu,” tutur Syeikh Khaled.
Untuk mencapai tingkatan kesadaran itu, manusia tidak bisa lepas dari agama yang menuntun ke dunia spiritual yang mencerahi tataran tindakan. Untuk memahami ajaran agama, Bentounes menampilkan kembali diagram lingkaran. Lingkaran terluar adalah unsur ibadah, di dalamnya unsur budaya dan inti lingkaran adalah spiritual. Setiap agama memiliki tuntunan masing-masing. Dan, dalam mengajarkan agama, sering hanya sampai lingkaran luar, yaitu ibadah. Manusia lupa kalau agama itu juga mengajarkan perilaku, sikap, dan cara hidup.
“Ada aspek budaya dalam agama,” kata Syeikh Khaled. Bila manusia berhenti di tingkatan ibadah, manusia hanya melakukan satu visi saja. Ibadah biasanya dikaitkan dengan emosi, budaya dikaitkan dengan penalaran, dan spiritual terkait dengan intisari ibadah, hubungan antarmanusia dan hubungan manusia dengan Yang Maha Kuasa. “Pelajaran pada tingkatan-tingkatan itu akan membebaskan dari sektarian, komformis dan dogmatisme. Pelajaran itu yang membuat kita mampu mengerti sesuatu yang hidup,” ujar Syeikh Khaled, yang lahir 57 tahun lalu di Mostaganem, sebuah kota kecil di pinggiran Aljazair.
Syeikh Khaled kembali menampilkan diagram lingkaran untuk menjelaskan pencapaian ihsan. Lingkaran pertama adalah Islam yang bersisi kumpulan aturan yang diturunkan ke bumi dan untuk dijalankan oleh manusia, dan yang utama adalah syariah yang berarti aturan hukum dan jalan. Lingkaran kedua adalah iman. Syariah adalah jalan menuju iman. Dalam tasawuf, jalan itu semacam energi bukan hanya kepercayaan yang diwariskan. Lingkaran ketiga adalah ihsan. Jalan itu mengantar ke tingkatan ihsan, yaitu akhir dari tujuan.
Di tingkatan ihsan inilah manusia bisa merasakan kehadiran Allah. Bagi para sufi, pada tataran Islam, Saya adalah Saya, Kamu adalah Kamu. Pada tataran Iman berisi Aku adalah Kamu, Kamu adalah Aku. Pada tataran Ihsan, Tidak ada Aku tidak ada Kamu. Semuanya tidak ada, ego manusia hilang. Para sufi bertutur, siapa yang mengenal alam absolut itu tidak hanya kelu, tetapi juga lumpuh. Karena itu, mereka selalu berusaha dengan rendah hati melihat dirinya sendiri.

RUANG LINGKUP BIOLOGI

KATA PENGANTAR


Biologi merupakan ilmu pengetahuan yang erat kaitannya dengan kehiduapn sehari-hari. Konsep-konsep biologi akan sangat membantu anda dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan alam sekita. Tentunya dengan bantuan pemahaman anda terhadap ilmu lain, seperti Matematika, Fisika dan Kimia. Dengan mempelajari Biologi, anda dapat mengenal diri sendiri dan lingkungan lebih baik. anda akan menyadari kebesaran Tuhan YME yang telah menciptakan kehidupan, hewan, tumbuhan, hingga makhluk hidup satu sel yang tidak pernah anda bayangkan sebelumnya.

Dalam mempelajari Biologi, anda akan diarahkan untuk mencari tahu tentang alam dan mengungkap berbagai fakta alam sekitar. Pada proses tersebut anda diharapkan dapat menjadi indivisu yang memiliki sikap jujur, objektif, ulet, kritis dan dapat bekerja sama dengan orang lain. Sehingga anda dapat menerapkan ilmu Biologi untuk menghasilkan suatu karya, menyelesaikan masalah, dan berperan serta dalam melestarikan lingkungan.

akhir kata, sungguh merupakan tindakan tepat jika anda menjadikan buku ini sebagai panduan dalam menjelajahi Biologi. Selamat belajar.

Tanjung Bintang, 2009
Penyusun






DAFTAR ISI


RUANG LINGKUP BIOLOGI
A. ORGANISASI KEHIDUPAN 1
1. Organisasi Kehidupan Tingkat Molekul 1
2. Organisasi Kehidupan Tingkat Sel 1
3. Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan 2
4. Organisasi Kehidupan Tingkat Organ 2
5. Organisasi Kehidupan Tingkat Individu 3
6. Organisasi Kehidupan Tingkat Populasi 3
7. Organisasi Kehidupan Tingkat Komunitas 4
8. Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem 4
9. Organisasi Kehidupan Tingkat Bioma 4

B. PERKEMBANGAN BIOLOGI 5
1. Cabang-cabang Biologi 5
2. Hubungan Biologi dengan Ilmu Lainnya 6

C. MANFAAT BIOLOGI BAGI KEHIDUPAN 7
1. Manfaat Biologi dalam Bidang Pertanian 7
2. Manfaat Biologi dalam Bidang Makanan 8
3. Manfaat Biologi dalam Bidang Kedokteran 8







RUANG LINGKUP BIOLOGI

A. ORGANISASI KEHIDUPAN

Biologi merupakan ilmu tentang makhluk hidup beserta lingkungannya. Objek yang dipelajari dalam Biologi adalah makhluk hidup dan kamhluk tak hidup. Makhluk hidup selalu erat kaitannya dengan lingkungan. Lingkungan tersebut terbagi menjadi lingkungan biotik dan lingkungan abiotik. Lingkungan biotik meliputi semua makhluk hidup yang terbagi atas mikroorganisme, tumbuhan, hewan, dan manusia. Lingkungan abiotik meliputi faktor kimia dan fisika yang penting bagi makhluk hidup, seperti air, temperatur, sinar matahari dan tanah.

Dalam ruang lingkup Biologi, organisme yang dipelajari, khususnya makhluk hidup terdiri atas berbagai tingkatan organisasi kehidupan. Tingkatan organisasi yang dipelajari dimulai dari yang paling sederhana hingga tingkatan yang kompleks. Tingkatan organisasi kehidupan dimulai dari molekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, individu, populasi, ekosistem, hingga ke tingkatan bioma (Campbell, et al, 2006:4).

1. Organisasi Kehidupan Tingkat Molekul
Dalam tingkat molekuler, atom-atom berikatan membentuk molekul. Molekul-molekul tersebut akan menyusun organel-organel sel. Contohnya, membran sel plasma yang tersusun atas molekul-molekul protein, fosfolipid, kolesterol, air, karbohidrat, dan ion-ion lain. Adanya molekul tersebut, memungkinkan membran plasma menjalankan fungsinya sebagai bagian luar sel yang memisahkan sel dengan lingkungan sekitarnya.

2. Organisasi Kehidupan Tingkat Sel
Setiap makhluk hidup tersusun atas sel. Ada makhluk hidup yang tersusun atas satu sel (uniseluler), dan adapula makhluk hidup yang tersusun atas banyak sel (multiseluler). Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil dari makhluk hidup.

Setiap sel memiliki organel-organel yang mampu menjalankan fungsinya untuk hidup. Organle sel tersebut diantaranya ribosom, mitokondria, badan golgi, retikulum endoplasma, membran plasma, dan vakuola. Seluruh aktivitas organel tersebut dikontrol oleh inti sel (nukleus).

3. Organisasi Kehidupan Tingkat Jaringan
Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk, susunan, dan fungsi sama. Kumpulan sel tersebut bekerja sama membentuk dan menjalankan tugasnya sesuai dengan fungsinya. Kajian tentang jaringan dipelajari dalam histologi. Pada makhluk hidup terdapat berbagai macam jaringan, seperti jaringan saraf, jaringan otot, dan jaringan ikat.

Jaringan saraf memiliki fungsi menyampaikan rangsang dari luar untuk diteruskan menuju otak. Otak tersebut menanggapi rangsang melalui jaringan saraf untuk meresponnya. Misalnya, saat memegang benda panas, kita akan merespons dengan melepas benda panas tersebut.

4. Organisasi Kehidupan Tingkat Organ
Organisasi kehidupan tingkat organ merupakan organisasi hidup dari kumpulan jaringan. Organ merupakan kumpulan beberapa jaringan yang berbeda untuk melakukan suatu pekerjaan yang sama. Suatu organ memiliki tugas untuk menjalankan fungsinya. Organ terdiri atas beberapa jaringan yang berbeda. Contoh organ adalah kulit, jantung, ginjal, dan mata.

Organ kulit tersebut oleh beberapa jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan otot, jaringan darah, dan jaringan saraf. Keseluruhan jaringan tersebut bekerja sama menjalankan peran dan fungsinya, seperti melindungi tubuh dari berbagai faktor fisis dan menjadi pertahanan tubuh dari mikroorganisme penyebab penyakit (patogen).

Di dalam tubuh makhluk hidup, organ-organ yang berbeda akan berkumpul membentuk suatu sistem yang disebut sistem organ. Kumpulan organ-organ tersebut akan menjalankan fungsi dan tugas yang saling berkaitan. Contoh sistem pada organ pada manusia, yaitu sistem pencernaan terdiri atas organ mulut, lidah, gigi, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.

5. Organisasi Kehidupan Tingkat Individu
Individu merupakan organisme yang tersusun oleh kumpulan sistem organ. Kumpulan sistem organ tersebut membentuk individu. Adanya berbagai sistem organ yang memiliki fungsi berbeda, membuat suatu individu mampu melakukan fungsi hidupnya dengan baik. Contoh organisasi kehidupan tingkat individu adalah seekor kucing, seekor ular, dan seorang manusia.

6. Organisasi Kehidupan Tingkat Populasi
Oeganisasi kehidupan tingkat populasi terbentuk oleh spesies atau individu yang sejenis. Populasi sendiri merupakan kelompok yang terdiri atas psesies sejenis atau sama dan mendiami suatu habitat. Habitat merupakan tempat hidup suatu makhluk hidup.

Di dalam suatu populasi terjadi interaksi atau hubungan antar spesiesnya. Hal tersebut dilakukan guna menjalankan fungsi hidupnya, misalnya berkembang biak, melakukan perkawinan, dan untuk perlindungan satu sama lainnya.

Dalam Biologi, dikenal pembagian makhluk hidup menjadi beberapa kerajaan atau kingdom. Kingdom yang dipelajari terdapat lima kelompok, yaitu kingdom Monera, kingdom Protista, kingdom Fungsi, kingdom Animalia, dan kingdom Plantae. Setiap kingdom terdiri atas populasi yang berbeda, misalnya kingdom Animalia memiliki populasi banteng, populasi elang jawa, dan populasi harimau jawa.

7. Organisasi Kehidupan Tingkat Komunitas
Komunitas merupakan sekelompok populasi yang hidup dalam suatu daerah dan menempati lingkungan yang sama. Komunitas merupakan organisasi kehidupan yang memiliki banyak objek untuk diamati. Contohnya, komunitas sungai terdapat populasi katak, populasi udang, dan populasi plankton.

8. Organisasi Kehidupan Tingkat Ekosistem
Ekosistem merupakan beberapa macam populasi yang berinteraksi dengan lingkungannya tempat mereka hidup baik dengan komponen biotik maupun komponen abiotiknya. Di dalam ekosistem, organisasi kehidupan berlangsung sangat kompleks. Antarpopulasi terdapat suatu hubungan simbiosis serta siklus energi dan materi. Siklus energi ini terjadi melalui suatu peristiwa makan dimakan yang membentuk sebuah rantai makanan. Bahkan terdapat siklus energi yang lebih luas dan rumit dalam suatu jaring-jaring makanan.

Di dalam ekosistem, hubungan antara organisme biotiknya tidak dapat terlepas dari faktor abiotiknya. Contohnya, hewan yang memerlukan air untuk minum. Air merupakan salah satu komponen abiotik.

9. Organisasi Kehidupan Tingkat Bioma
Bioma merupakan organisasi kehidupan yang cukup beragam, khususnya jenis makhluk hidup di dalamnya. Bioma adalah satuan daerah daratan yang luas di bumi bercirikan sejenis tumbuhan dominan di daerah tersebut. Contohnya bioma gurun, bioma taiga, bioma hutan hujan tropis, dan bioma tundra.

Di dalam bioma, banyak sekali jenis individu ataupun populasi yang terdapat di dalamya. Misalkan pada bioma hutan hujan tropis yang didominasikan oleh tumbuhan tropis, terdapat keaneragaman individu yang tinggi di dalamnya. Indonesia memiliki bioma hutan hujan tropis, khususnya di pulau Sumatra dan Kalimantan.

Tingkatan kehidupan organisme yang dipelajari dalam ruang lingkup Biologi dipelajari dalam berbagai tingkatan. Setiap tingkatan tersebut memiliki kekhasan mengenai cirinya.

B. PERKEMBANGAN BIOLOGI

1. Cabang-cabang Biologi
Seiring perkembangan zaman dan perkembangan teknologi, ilmu Biologi pun dituntut untuk mengikuti perkembangan tersebut. Untuk mengimbanginya, Biologi berkembang menjadi cabang-cabang yang lebih khusus dan spesifik. Cabang-cabang Biologi tersebut memiliki fungsi yaitu mengkaji lebih spesifik lagi mengenai suatu objek permasalahan yang sedang dipelajari.

Biologi memiliki cabang-cabang yang cukup banyak. Cabang-cabang Biologi tersebut digunakan sesuai dengan permasalahan yang akan dipelajari. Contoh cabang-cabang Biologi diantaranya sebagai berikut.
1. Genetika, yaitu ilmu mengenai sifat keturunan dan cara pewarisan sifat.
2. Ekologi, yaitu ilmu mengenai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan lingkungannya, baik abiotik maupun biotik.
3. Morfologi, yaitu ilmu mengenai struktur bentuk luar tubuh makhluk hidup.
4. Virologi, yaitu ilmu mengenai virus.
5. Mikrologi, yaitu ilmu mengenai jamur.
6. Botani, yaitu ilmu mengenai tumbuhan.
7. Zoologi, yaitu ilmu mengenai hewan.
8. Entomologi, yaitu ilmu mengenai serangga.
9. Bakteriologi, yaitu ilmu mengenai bakteri.
10. Bioteknologi, yaitu ilmu mengenai teknologi pemanfaatan makhluk hidup.
2. Hubungan Biologi dengan Ilmu Lainnya
Pada zaman dahulu, ilmu Biologi hanya menjelaskan sebatas hewan dan tumbuhan saja. Pada saat itu kajian khusus mengenai anatomi berkembang dengan pesat. Anatomi mengenai hewan dan tumbuhan memberikan informasi yang banyak. Akan tetapi, seiring perkembangan zaman, Biologi berkembang pesat dan tidak hanya mempelajari sebatas anatomi saja. Biologi berkembang semakin luas. Perkembangan Biologi ini tidak lepas juga dari disiplin ilmu lainnya.

Charles Darwin merupakan salah satu ilmuan Biologi yang menyumbangkan pikirannya dalam perkembangan Biologi. Darwin mengeluarkan teori evolusinya mengenai asal mula kehidupan, asal mula bumi, serta menegnai keanekaragaman spesies. Adanya teori evolusi tersebut, dapat diketahui sejarah mengenai bumi atau bahkan usia bumi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan menggabungkan Biologi dengan disiplin ilmu lainnya, misalnya Geologi yang khusus mempelajari mengenai bumi.

Contoh lain yang paling sederhana yaitu ditemukannya mikroskop. Dengan menggunakan pengetahuan ilmu lainnya, perkembangan mikroskop semakin lebih baik. Pemanfaatan serta fungsi mikroskop pun semakin maju bagi Biologi. Pengembangan mikroskop ini juga tidak lepas dari disiplin ilmu lainnya yaitu Fisika, misalnya penggunaan lensa-lensa yang tepat untuk mikroskop.

Hubungan Biologi dengan ilmua lainnya yang akhir-akhir ini sering terdengar adalah Bioteknologi. Bioteknologi merupakan penerapan prinsip-prinsip Biologi, Biokimia, dan rekayasa dalam pengolahan bahan dengan memanfaatkan jasad hidup dan komponen-komponennya untuk menghasilkan barang dan jasa. Contohnya pada proses fermentasi oleh bakteri dan jamur untuk menghasilkan alkohol, cuka, keju, yoghurt, dan bahan organik lainnya.

Contoh lain yang berhubungan dengan ilmu kimia serta sangat bermanfaat bagi kita, yaitu pada proses uji makanan. Kita dapat mengetahui kandungan yang terdapat pada suatu makanan melalui uji makanan tersebut. Pengujian dilakukan dengan menggabungkan pengetahuan ilmu Biologi dan ilmu Kimia.

C. MANFAAT BIOLOGI BAGI KEHIDUPAN

4. Manfaat Biologi dalam Bidang Pertanian
Semakin sempitnya lahan pertanian dan meningkatnya jumlah penduduk, akan menjadi masalah dalam pemenuhan kebutuhan pangan. Oleh karena itu, diperlukan jalan keluar untuk menanggulangi masalah yang akan muncul, seperti kelaparan. Dalam hal ini, Biologi memiliki peran yang sangat penting. Contohnya, untuk memaksimalkan hasil panen padi. Para ahli Biologi meneliti bagaimana caranya dengan lahan yang sempit mampu menghasilkan hasil panen yang maksimal.

Pada saat ini hasil dari penelitian para ilmuan Biologi telah dapat kita rasakan manfaatnya, yaitu ditemukannya bibit unggul. Dengan bibit unggul tersebut, benih dapat ditanam pada lahan yang sempit, tetapi menghasilkan hasil panen yang lebih banyak bahkan mampu panen sebanyak tiga kali dalam setahun.

Manfaat tidak hanya dalam hal tanaman pangan saja, tetapi juga kebutuhan lainnya, seperti buah-buahan dan sayur-sayuran. Adanya buah-buahan yang besar dengan rasa manis serta sayuran yang segar merupakan salah satu hasil dan manfaat dari Biologi di bidang pertanian. Pemberantasan hama kini tidak menggunakan pestisida lagi. Penggunaan pestisida sangat membahayakan bagi organisme lainnya. Kini, pemberantasan hama dilakukan secara biologis dengan menggunakan pemangsa alami dari hama tersebut.



5. Manfaat Biologi dalam Bidang Makanan
Selain di bidang pertanian, Biologi juga memiliki manfaat lainnya dalam bidang makanan. Makanan-makanan yang dihasilakn dari pemanfaatan ilmu Biologi memiliki kekhasan baik bentuk dan rasa. Makanan-makanan tersebut diolah serta dikemas agar dapat menarik minat konsumennya.

Contoh makanan yang dihasilkan dari pemanfaatan ilmi Biologi ini adalah nata de coco, roti, keju, dan tempe. Makanan-makanan tersebut dihasilkan melalui bantuan mikroorganisme. Makanan yang dihasilkan dapat bersifat tahan lama, memiliki rasa yang diinginkan, serta memiliki daya jual ekonomi yang tinggi.

6. Manfaat Biologi dalam Bidang Kedokteran
Biologi memiliki manfaat yang luas dalam berbagai bidang, seperti dalam bidang kedokteran. Pengetahuan mengenai Biologi mampu membantu bidang kedokteran, seperti ditemukannya obat-obatan. Contoh nyatanya dilakukan oleh seorang ahli mikrobiologi dari Inggris. Ahli mikrobiologi tersebut bernama Sir Alexander Fleming yang menemukan antibiotik penisilin. Penisilin tersebut didapatkan dari jamur. Hingga kini antibiotik tersebut masih digunakan di seluruh dunia untuk pengobatan.

Ketiga contoh manfaat Biologi tersebut, hanyalah sedikit contoh manfaat Biologi di berbagai bidang. Masih banyak lagi manfaat Biologi lainnya di berbagai bidang.

TANAH

TANAH

Tanah terdiri dari bermacam jenis, sifat tanah dataran tinggi, lahan kritis, tanah terlantar, air tanah, mata air, berbagai sumber air, manfaat air dan sebagainya.

1. Klasifikasi Tanah

Firman Allah SWT dalam surat Ar-Raad (13), ayat 14

                             
14. Hanya bagi Allah-lah (hak mengabulkan) doa yang benar. dan berhala-berhala yang mereka sembah selain Allah tidak dapat memperkenankan sesuatupun bagi mereka, melainkan seperti orang yang membukakan kedua telapak tangannya ke dalam air supaya sampai air ke mulutnya, Padahal air itu tidak dapat sampai ke mulutnya dan doa (ibadat) orang-orang kafir itu, hanyalah sia-sia belaka.


Pada buku Tafsir Ibnu Katsir ditafsirkan sebagai berikut, firman Allah Ta’ala :
“Dan dibumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan”. Dalam buku tafsir Ibnu Katsir ditafsirkan sebagai berikut. “Ada bagian tanah yang subur, tandus, gembur, merah, putih, kuning, hitam, berbatu, lembut, mudah diolah dan sulit diolah”. Semua jenis tanah itu berdampingan. Dan tanah di bumi ini tidaklah sama, namun ada bermacam-macam, berjenis-jenis yang terletak berdampingan satu sama lain. Semua ini menunjukkan kepada pihak pembuat yang mutlak, yang tiada Tuhan melainkan Dia dan tiada Rabb melainkan Dia.
Sedangkan dalam buku Tafsir Al-Misbah ditafsirkan sebagai berikut, firman Allah Ta’ala:
“Dan di bumi tempat kamu semua memijakkan kaki dan menghirup udara kamu semua melihat dengan sangat nyata ada kepingan-kepingan tanah yang saling berdekatan dan berdampingan namun demikian kualitasnya berbeda-beda. Ada yang tandus ada pula yang subur dan ada juga yang jenisnya sama yang ditumbuhi oleh tumbuhan berbeda. Ada yang menjadi lahan kebun-kebun anggur, dan tanaman persawahan dan ada juga yang menjadi laha bagi perkebuna pohon kurma yang bercabang dan tidak bercabang. Semua kebun dan tumbuhan itu disirami dengan air yang sama lalu tumbuh berkembang dan berbuah pada waktu tertentu. Namun demikian kami melebihkan sebagian tanaman-tanaman diatas sebagianyang lain dalam rasanya demikian juga besar, kecilnya, warna dan bentuknya serta perbedaan-perbedaan yang lain. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kebesaran Allah bagi kaum yang berfikir.
Sekarang ini secara ilmiah, klasifikasi tanah tersebut tidaklah seperti yang dijelaskan diatas namun ada jenis tanah lotosol, andosol, podsol dan alluvial. Dari segi teksturnya pada tanah pasir, tanah liat, tanah lempung. Dan secara ilmiah juga telah diketahui bahwa tanah persawahan terdiri atas butir-butir mineral yang beraneka ragam sumber, ukuran, dan susunan, air yang bersumber dari hujan, udara, zat organic yang berasal dari limbah tumbuh-tumbuhan dan makhluk hidup lainnya yang ada diatas maupun di dalam lapisan tanah. Sifat-sifat tanah yang bermacam-macam itu, baik secara kimia, fisika, maupun secara biologi menunjukkan kekuasaan Allah Sang pencipta.
Selanjutnya firman Allah SWT: “Kami melebihkan sebagiannya atas sebagian yang lain dalam hal rasanya”. Jadi walaupun diairi dengan air yang sama namun dari produk dari tanaman itu tidak sama, tergantung jenis tanaman dan varietas dan tergantung pula pada jenis tanah tempat tumbuhnya.

2. Tanah Dataran Tinggi

Tanah datan tinggi yaitu tanah atau lahan yang terletak di dataran tinggi. Belum jelas berapa ketinggian dataran tinggi, ada yang mengatakan diatas 700 M dari permukaan laut, ada pula yang menyatakan diatas 900 M dan diatas 1000 M. sebenarnya derah diatas ketinggian 700 M adalah merupakan daerah pegunungan yang berbukit-bukit dan berlembah-lembah, yang memiliki lahan pertanian miring. Salah satu karakter dari dataran tinggi adalah permukaan air tanahnya dalam, sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan leluasa sedalam mungkin masuk kedalam tanah.

Firma Allah SWT dalam surat Al-Baqarah (2) ayat 265 :
           •                 
265. Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran Tinggi yang disiram oleh hujan lebat, Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. jika hujan lebat tidak menyiraminya, Maka hujan gerimis (pun memadai). dan Allah Maha melihat apa yang kamu perbuat.

Ditafsirkan dalam buku tafsir Ibnu Katsir ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT mengumpamakan orang-orang membelanjakan hartanya karena mencari keridhoan Allah dan untuk ketaqwaan jiwa mereka dengan pohon yang tumbuh subur di datarn tinggi. Pohon itu menghasilkan buahnya dua kali lipat bila disiram hujan lebat. Namun bila hujan lebat tidak ada, hujan gerimispun memadai.

Dalam buku tafsir Al_Misbah, ayat di atas ditafsirkan bahwa orang yang membelanjakan hartanya, diumpamakan seperti kebun yang lebat yang terletak di dataran tinggi, dimana kebun itu disiram oleh hujan yang lebat yang tercurah secara langsung dari langit, menimpa daun dan dahan, dan sisanya turun untuk diserap tanah, dimana akar-akar tumbuhan menghujam. Air yang tidak dibutuhkan akn mengalir kebawah dan ditampung oleh yang membutuhkannya. Tidak heran jika buahnya dua kali lipat. Kalaupun bukan hujan lebat yang mengairinya, paling tidak gerimis, dan itu telah memadai untuk pertumbuhannya. Demikian keadaan kebun itu, bahkan air yang diterimanya banyak maupun sedikit selalu saja bisa menghasilkan buah. Demikian juga orang yang bersedekah dengan tulus, baik yang disumbangkannya sedikit maupun banyak, sedekahnya selalu berbuah dengan buah yang baik. Kalau demikian, maka hendaklah kamu sekalian menafkahkan hartamu dengan tulus sambil mencari keridhoan Allah dan bertujuan mengendalikan nafsu.

Salah satu karakter dari dataran tinggi adalah permukaan air tanahnya dalam, sehingga akar tanaman dapat tumbuh dengan leluasa sedalam mungkin masuk kedalam tanah. Selanjutnya ada kaitan lagi dengan curah hujan sebai sumber air agar pohon tersebut dapat hidup. Wlaupun volume tanahnya tebal, kalau tidak ada air , tidak akan ada yang bisa hidup. Tanah dataran tinggi memungkinkan akar pohon masuk jauh kedalam tanah . hujan yang lebat akan menyirami permukaan tanah dan akan membasahi tanah sampai ke lapisan yang paling dalam. Dengan demikian maka serapan air dan hara tanaman oleh akar akan lebih besar dan lebih banyak. Dan berdirinya pohon akan lebih kokoh, tidak mudah tumbang. Akibatnya maka pertumbuhan bagian tanaman yang ada di permukaan tanah semakin subur dan produksi buah akan berlipat ganda.

3. Tanah Terlantar

Bumi, lahan atau tanah adalah merupakan benda mati bila tanpa air. Tanah yang mengandung air memungkinkan adanya kehidupan, sehingga lahan itu menjadi benda yang hidup. Namun, suatu daerah dengan tanah yang baik dan hujan yang cukup, dapat berfungsi pula sebagai lahan mati atau tidak berguna. Inilah yang dimaksud sebagai lahan terlantar.

Firman Allah SWT dalam surat Yasin ayat 33 dan surat Al-Hajj ayat 5 :

Surat Yasin (36) ayat 33

          
33. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, Maka daripadanya mereka makan.


Surat Al-Hajj ayat 5

 ••                                          •   •                   •       
5. Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.


Dalam buku tafsir Ibnu katsir kedua ayat tersebut ditafsirkan sebagai berikut: menyatakan bahwa tanpa air , tanah itu berupa benda kering, mati. Oleh sebab itu agar tanah pertanian tetap produktif usaha yang dilakukan adalah tanah harus selalu mengandung air. Allah SWT menciptakan berbagai bentuk keseimbangan di dunia ini. Air hujan yang lebat yang turun di pegunungan tidak langsung jatuh ketanah, melainkan diterima dahulu oleh kanopi hutan, baru jatuh ke permukaan tanah jadi tidak banyak merusak tanah. Sebagian besar air hujan itu akan mengendap ke dalam tanah melalui akar-akar tumbuhan. Air hujan yang masuk tanah, pada bagian yang lebih rendah akan keluar secara bertahap melalui anak-anak sungai dan mata air.

Dalam buku tafsir Al-Misbah kedua ayat diatas ditafsirkan sebagai berikut : surat yasin ayat 33 menguraikan sekelumit bukti kuasa Tuhan yaitu membangkitkan dan menghidupkan apa yang telah mati. Perinciannya adalah sebagai berikut, Dan disamping pelajaran yang dapat mereka petik dari pengalan sejah yang menujukkan keesaan dan kuasa Allah SWT, suatu tanda besar lainnya bagi mereka adalah bumi yang mati yakni kering kerontang, lalu Kami menghidupkannya dengan menurunkan air hujan dan menumbuhkan tumbuhan dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka darinya yakni dari biji-bijian itu mereka senantiasa makan.
Penggunaan bentuk jamak kata-kata( ) menghidupkannya dan ( ) Kami keluarkan mengisyaratkan adanya keterlibatan Allah dalam hal menghidupkannya dan mengeluarkan tumbuh-tumbuhan. Keterlibatan manusia dalam hal ini adalah satu yang dimaksud.

Selain dua surat di atas ada dua surat lainnya yaitu:
Surat Ibrahim (14) ayat 17
                 
17. Diminumnnya air nanah itu dan hampir Dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi Dia tidak juga mati, dan dihadapannya masih ada azab yang berat.


Bagaimana azab yang pedih yang ditimpahkan oleh Allah SWT kepada kaum saba’, karena mengingkari nikmat Allah SWT, dinyatakan dalam surat Saba (34) ayat 15 dan 16
       •                       • •         
15. Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun".
16. Tetapi mereka berpaling, Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.


Menurut berbagai literature, Saba’ adalah nama beberapa kerajaan dan nama penduduknya di Yaman. Di negeri ini mengalir sebuah sungai sehingga daerah kiri kanan sungai itu merupakan daerah pertanian yang subur. Negeri ini menjadi bertambah makmur setelah mereka membuat bendungan di bagian hulu sungai, karenanya jangkauan pengairannya semakin luas. Namun setelah makmur, mereka mulai berpaling mengingkari ajaran Nabi. Mereka berpaling dari menyembah Allah swt kepada menyembah matahari. Maka Allah datangkan banjir dan bendungan yang mereka buat itu roboh, banjir besar itu memporak-porandakan negeri mereka. Bangunan hancur dan tanah subur berganti dengan pasir berbatu. Kebanyakan dari mereka pindah mencari tempat lain, ada juga yang menetap disitu, namun tumbuhan yang bisa hidup dengan tanah seperti itu hanya tumbuhan tidak berguna.

Dalam buku tafsir Al-Misbah ditafsirkan sebagai berikut:
Pada surat Yaasin : 7 menyatakan secara tegas bahwa jika kita bersyukur maka nikmat Allah akan ditambahnya, tetapi ketika berbicara tentang kufur nikmat tidak ada penegasan bahwa pasti siksa-Nya akan jatuh. Ayat ini menegaskan bahwa siksa Allah itu pedih. Jika demikian, penggalan akhir ayat ini dapat dipahami sekedar ancaman.
Dan pada surat Saba’ ayat 15 dan 16 menyatakan bahwa kesuburan negeri itu sehingga seandainya seorang pejalan meletakkan keranjang diatas kepala, niscaya sambil berjalan ia akan memenuhi keranjang ini dengan aneka buah-buahan yang berjatuhan. Namun mereka berpaling dan Allah mendatangkan banjir yang besar kemudian Allah menggantinya dengan pohon-pohon yang buahnya pahit.

4. Lahan Kritis

Lahan kritis disebut juga sebagai lahan tandus, terdapat di Nusa Tenggara bagian timur, yang curah hujannya kurang, atau kurang dari 1000 nm/thn dan tidak merata, bisa saja hujan lebat dalam waktu singkat, yang menyebabkan erosi, lalu dalam waktu yang panjang tidak ada hujan. Akhirnya lahan-lahan itu tidak produktif dan tidak menghasilkan apa-apa bagi manusia sehingga disebut “bumi yang mati”. Allah SWT memberikan petunjuk bahwa bumi yang mati dapat dijadikan lahan yang subur apabila disiram air atau dengan pengairan.
Firman Allah SWT dalam surat as-sajdah:27
                  
27. Dan Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwasanya Kami menghalau (awan yang mengandung) air ke bumi yang tandus, lalu Kami tumbuhkan dengan air hujan itu tanaman yang daripadanya Makan hewan ternak mereka dan mereka sendiri. Maka Apakah mereka tidak memperhatikan?

Menyatakan bahwa kasih sayang Allah kepada makhluk-Nya sangat besar dengan menyediakan air, baik langsung dari langit maupun dipancarkan oleh mata air dan yang dialiri sungai-sungai. Allah SWT mengalirkan air di sunga Nil ke Mesir dari Habsyi yan g mengandung lumpur yang mrnyuburkan tanah Mesir yang kering dan berpasir. Sehingga darinya tumbuhlah tanaman-tanaman yang dapat dimakan oleh binatang ataupun manusia itu sendiri.

Dalam tafsir Al-Misbah surat di atas menyatakan: dan apakah mereka tidak melihat dan memperhatikan, bahwa Kami menghalau awan yang mengandung air ke bumi yang tandus baik karena ulah manusia maupun karena terjadinya kemarau panjang, lalu Kami keluarkan dari dan ke dalam tanah, yakni tumbuhan dengannya yakni dengan air hujan itu tanaman-tanaman serta rerumputan yang darinya dapat dimakan binatang-binatang ternak mereka dan mereka sendiripun dapat memakan. Maka apakah mereka tidak memperhatikan bahwa siapa yang kuasa melakukan itu, kuasa pula menghidupkan yang telah terkubur di dalam perut bumi…..?
Pada ayat as-sajdah disebut terlebih dahulu adalah binatang ternak, baru manusia. Ini karena manusia memakan tumbuhan dan binatang, sedangkan binatang hanya memakan tumbuhan. Firman Allah SWT dalam surat Fushilat ayat 39:
          •   •           
39. Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau Lihat bumi kering dan gersang, Maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya, pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Dalam tafsir Ibnu Katsir surat di atas menjelaskan bahwa betapa besar kuasanya Allah dalam menghidupkan bumi yang kering tandus dengan mendatangkan air. Allah SWT itu maha kuasa segala sesuatu mudah bagi-Nya termasuk menghidupkan kembali manusia. Cukup banyak ayat – ayat alquran menerangkan lahan kritis, tandus, kering, mati, bisa menjadi hidup dengan adanya air. Hal inilah yang menjadi dasar pokok, kalau air sudah ada maka yang lainnya akan dating secara automatis.
Sedangkan dalam tafsir Al-Misbah diterangkan bahwa surat fushilat di atas menguraikan bukt-bukti kekuasaannya di bumi. Dengan perincian Allah berfirman sebagai berikut: dan diantara ayat-ayat yakni tanda-tanda ke-esaan dan kekuasaan-Nya adalah Engkau melihat dengan pandangan atau pikiran – pikiran melihat bumi kering, tandus, gersang, dan mati maka apabila telah Kami turunkan air di atasnya, dari langit atau dari ketinggian gunung, niscaya engkau, siapapun engkau selalu melihat tanda-tanda kehidupan padanya yaitu ia bergerak dan mengembang permukaannya, meninggi akibat air dan udara. Sesungguhnya Tuhan yang menghidupkannya tentu pula menghidupkan apa saja yang mati termasuk manusia: sesungguhnya Dia kuasa atas sesuatu.
Firman Allah SWT dalam surat albaqarah:205
         •      
205. Dan apabila ia berpaling (dari kamu), ia berjalan di bumi untuk Mengadakan kerusakan padanya, dan merusak tanam-tanaman dan binatang ternak, dan Allah tidak menyukai kebinasaan

Dalam tafsir Ibnu Katsir surat di atas ditafsirkan:”dan Allah tidak menyukai kerusakan” maksudnya Dia tidak menyukai sifat tersebut dan orang yang memilikinya. Lebih jelasnya ayat tersebut diartikan/ditafsirkan sebagai berikut:
“orang munafik hanya punya niat berbuat kerusakan di muka bumi dan memusnahkan tanaman-tanaman, maksudnya tempat tanaman tumbuh dan berbuah. Selain itu juga merusak “an-nasl”, yaitu produktivitas ternak, termasuk di dalamnya mempengaruhi bahkan memusnahkan tumbuhan. Mujahid berkata :”jika orang munafik berkeliaran di muka bumi untuk membuat kerusakan, maka Allah akan menahan hujan, sehingga tanaman dan ternak binasa”.

Sedangkan dalam tafsir Al-Misbah dinyatakan apabila ia berpaling yakni meninggalkan kamu ke tempat lain sehingga kamu tidak bersama mereka, ia berjalan, giat dan bersungguh-sungguh di seluruh penjuru bumi untuk melakukan pengrusakan padanya, sehingga akhirnya dia merusak tanaman-tanaman yang dikelola manusia dan binatang ternak. Maksudnya ia giat menyebarkan issue negative dan kebohongan serta melakukan aktifitas yang berakibat kehancuran dan kebinasaan masyarakat. Sungguh Allah akan menjatuhkan siksa kepada mereka karena Allah tidak menyukai pengrusakan.
Firman Allah surat al-a’raf : 56:
        •  •      
56. Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.

Ayat di atas menjelaskan pada dasarnya segala sesuatu di bumi ini sudah diperbaiki oleh Allah SWT. Apabila segala sesuatu yang sudah ditata dengan baik, kemudian dirusakkan, maka dapat sangat membahayakan pada manusia. Jadi boleh berbuat sesuatu untuk kemajuan, namun hendaklah dalam batas-batas koridor yang telah ditentukan oleh Allah SWT. Jangan berbuat terlalu jauh, yang dapat mengundang bahaya atau azab yang pedih bagi kemanusiaan.

5. Air Tanah

Air tanah adalah air hujan yang jatuh dari langit sampai ke permukaan dataran bumi yang meresap ke dalam tanah. Jadi air tanah itu adalah air yang terdapat dalam tanah namun masih tetap sebagai komunitas air, tidak bercampur dengan tanah. Kebanyakan air tanah menetap dalam tanah dengan kedalaman permukaan yang bisa naik turun tergantung curah hujan.

Firman Allah SWT dalam surat al-kahfi : 41:

        
41. Atau airnya menjadi surut ke dalam tanah, Maka sekali-kali kamu tidak dapat menemukannya lagi".


Firman Allah SWT dalam surat al mulk : 30 :

         • 
30. Katakanlah: "Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; Maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?".


Kalau air hujan yang turun di permukaan bumi semua meresap ke dalam tanah, tidak ada yang tinggal di permukaan, maka air itu tidak lagi bermanfaat secra langsung untuk manusia. Dan Allah juga menyatakan kekuasaannya dalam hal menurunkan hujan dari langit, kapan, dimana, dan berapa besar volume hujan yang akan diturunkan semata-mata adalah Allah SWT yang menentukan-Nya.

Selanjutnya pada ayat kedua, diatas Allah berfirman “ jika airmu meresap ke dalam tanah, maka siapakah yang akan mendatangkan aliran air kepadamu. Bagi kaum yang berfikir, firman Allah SWT adalah bahwa semua Tuhan yang menentukan dan bahwa Tuhan itu maha pemberi nikmat, pengasih lagi penyayang. Dipandang dari sudut “Air Tanah” kedua ayat di atas memberitahukan bahwa memang air yang meresap masuk ke dalam tanah yang seterusnya disimpan dalam tanah dalam bentuk air tanah.



Firman Allah SWT dalam surat Al-Mu’minuun ayat 18 :

     •         
18. Dan kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu kami jadikan air itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya kami benar-benar berkuasa menghilangkannya.


Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT yang menurunkan hujan dari langit menurut suatu ukuran, memang kita menyaksikan ada hujan gerimis, hujan lebat dan ada hujan deras. Selanjutnya Allah SWT berfirman “….lalu Kami jadikan Air itu menetap di bumi….” Memang benar ada yang menetapdi bumi, itu sebagian berada di laut, namun ada yang menetap sebagai air danau, air tanah, air sungai, dsb. Khusus mengenai air tanah dalam surat Al-Mu’minuun ayat 18 diatas dinyatakan juga berasal dari air hujan sebelumnya orang masih beranggapan bahwa air tanah, memang air yang sudah ada di situ yang ada hanyalah tambahan dari air hujan. Memang ada juga air laut yang merembes ke dalam tanah menjadi air tanah, namun hanya beberapa km saja dari pantai. Namun sekarang para ilmuan sudah mengetahui bahwa bagian terbesar dari hujan akan meresap ke dalam tanah dan menetap menjadi air tanah, dan air tanah keluar pada tempat-tempat yang rendah membentuk mata air, sungai, terus ke laut. Dan permukaan air tanah itu bisa naik pada waktu musim hujan dan hujan lebat dan bisa turun dimusim kemarau. Bahkan Allah SWT berkuasa untuk menghilangkannya sama sekali, sesuai dengan yang disebutkan pada akhir surat Al-Mu’minuun. Dalm surat Al-Mu’minuun ayat 18 juga menunjukkan adanya gaya gravitasi, yang menyebabkan air hujan meresap ke dalam tanah.

Sedangkan dalam Tafsir Al-Misbah ketiga ayat tersebut ditafsirkan sebagai berikut. Pada QS. Al-kahfi dinyatakan bahwa Allah menirim kepadanya yakni ke kebunmu itu bencana seperti petir yang menyambarnya dari langit, hama tanaman hingga ia yakin kebun yang indah dan subur menjadi tidak dapat ditanami lagi atau airnya menjadi surut meresap ke dalam tanah, sehingga tidak dapat lagi mengairi kebunmu, maka jika itu terjadi sekali-kali engkau tidak dapat menemukannya lagi dah harus berusaha payah menggali untuk mengairi kebunmu. Sedangkan QS. Al-Mulk












Pada tafsir Al-Misbah dijelaskan bahwa betapa besar kuasa Allah di langit dan begitu banyak anugrah-Nya yang bersumber dari sana, dan salah satu bukti kekuasaanya dari pemeliharaan dan ketidaklengahannya. QS. Al-Mu’minuun menyatakan : Dan juga sebagai salah satu bukti kekuasaan-Nya. Pemeliharaan dan ketidaklengahan-Nya Kami, adalah Kami turunkan dari langit yakni awan, air tawan dalm berbagai bentuk, terkadang cair, terkadang butir-butir es. Dan itu kami turunkan menurut kadar yang tepat bagi ciptaan Kami, baik manusia, binatang, maupun tumbuh-tumbuhan lalu untuk memudahkan pemanfaatannya Kami menjadikannya yakni Kami simpan iarnya, sebagian menetap tidak lama di bumi, dan sesungguhnya Kami bersumpah bahwa Kami untuk menghilangkannya sehingga tidak dapat kamu manfaatkan, benar-benar kuasa. Namun itu Kami tidak lakukan karena rahmat dan kasih saying Kami makhluk-makhluk Kami.

Ayat di atas menegaskan bahwa Allah SWT dapat melenyapkan air itu, bisa dengan kemampuan yang panjang, dengan meresapnya jauh ke perut bumi, dan masih banyak cara yang lain. Dan menujukkan air hujan yang diturunkan di atas dataran pun telah ditentukan kadarnya, agar tidak terjadi kelebihan yang dapat menutup seluruh permukaan bumi atau kekurangan hingga tidak cukup untuk menyirami bagian daratan lain.


















DAFTAR PUTAKA

Dr. Ir. H. Darwis SN.2004.Dasar-Dasar Ilmu Pertanian dalam Al-qur’an.Bandung:IPB press
Shihab, M. Quraish.2002.Tafsir Al-misbah Volume 6. Jakarta: Lentera Hati
Shihab, M. Quraish.2002.Tafsir Al-misbah Volume 6. Jakarta: Lentera Hati
Shihab, M. Quraish.2002.Tafsir Al-misbah Volume 6. Jakarta: Lentera Hati